Just You
Chapter 14
Semenjak malam itu, Minwoo sudah memutuskan akan membuntuti
Minna, tanpa sepengetahuan siapapun. Minwoo akan mencuri waktu luang untuk
mengintip Minna melalui kaca pintu di kantor Minna, bahkan sampai membuntutinya
sepanjang perjalanan di luar. Sudah seminggu lamanya Minwoo melakukan ini dan
ada satu hal yang mengusik pikirannya. Minna akan mengunjungi rumah sakit
setiap tiga hari sekali. Untuk menuntaskan rasa penasaran Minwoo, dia langsung
saja ke rumah sakit untuk menemui dokter Shin yang sudah dianggapnya paman
sendiri. Minwoo menunggu gelisah di kantor dokter Shin sambil mengamati sebuah
gambar jantung dengan penjelasan kecil-kecil yang ditempel di dinding. Minwoo
jijik sekaligus ingin tau, jadi dia terus memperhatikan gambar itu.
“Berminat jadi dokter, Minwoo?” tanya dokter Shin.
Minwoo melonjak kaget ketika dokter Shin sudah berdiri di
belakangnya, tertawa renyah. Dia memasang tampang cemberut.
“Itu jangan dibahas lagi, Shin ahjussi. Aku sudah mengecewakan appa
dengan bilang lebih memilih jadi trainee dibanding meneruskan studiku, itu
sudah cukup membuat harapan appa
runtuh untuk melihatku memakai seragam putih-malaikat ini,” cibir Minwoo,
wajahnya terlihat imut sekali.
Dokter Shin masih tertawa ketika keduanya duduk di kursi
dengan nyaman.
“Kau sakit, Minwoo?” tanya dokter Shin.
“Ah, aniyo, ahjussi. Aku kesini karena Minna.”
Wajah dokter Shin mendadak berubah menjadi serius.
“Apa yang terjadi dengannya?”
“Kemarin aku menemukannya pingsan, tapi karena tidak lama
kemudian…”
“APA KATAMU?”
Dokter Shin tampak tegang sekarang. Dia membuka sebuah map
dan mencoret sesuatu di sana. Minwoo diam-diam mengintip coretan dokter Shin
itu, meski tidak mengerti apa yang ditulisnya.
“Tapi Sanghyun bilang belum ada perkembangan berarti… atau
jangan-jangan kondisinya nge-drop tiba-tiba? Pengobatan itu tidak cukup
ampuhkah?”
Minwoo mengerutkan keningnya, jelas-jelas merasa tidak beres
ketika dia membaca kertas laporan itu milik Kim Minna. Minwoo berusaha keras
membaca tulisan di kertas laporan itu dalam keadaan terbalik.
“Ablasio retina… Ahjussi!
Jangan katakan Minna sedang sakit! Ini punya Minna, kan? Ini suatu penyakit
yang diderita Minna, kan?” tanya Minwoo beruntun.
Dokter Shin bungkam, merasa makin gelisah.
“Tapi, Minwoo, apa benar Minna pingsan? Kenapa kau tidak
membawanya kesini?”
“JANGAN TANYA DULU, AHJUSSI!
TOLONG JAWAB AKU, SEBENARNYA ADA APA DENGAN MINNA?”
Dokter Shin kaget mendengar Minwoo berteriak padanya.
Tiba-tiba Minwoo merasa begitu kurang ajar hanya karena dia terlalu panic.
“Mianhamnida, ahjussi. Aku… aku hanya… terlalu panic.
Aku membuntuti Minna seminggu belakangan dan aku melihatnya dua kali check-up
ke rumah sakit, apalagi keadaannya belakangan ini tetap pucat. Bolehkah aku tau
apa yang terjadi pada Minna sebenarnya?”
Dokter Shin menghela nafas panjang dan memperbaiki letak
kacamatanya.
“Ahjussi, Minna
tidak pingsan. Aku hanya membohongi ahjussi
untuk melihat reaksi ahjussi. Tapi
Minna memang sakit kan? Disini tertulis jelas… ablasio retina. Ahjussi, jebal… ceritakan padaku apa yang sebenarnya terjadi,” mohon Minwoo,
“taukah ahjussi aku begitu khawatir
padanya? Dia sudah kuanggap yeodongsaeng-ku
sendiri. Jebal… ahjussi…”
Dokter Shin tidak tahan melihat sorotan mata memohon Minwoo.
Dia sekali lagi menghela nafas panjang.
“Tapi Minna memintaku untuk tidak memberitaukannya kepada
siapapun.”
“Aku akan tutup mulut, ahjussi,
sungguh. Aku akan tetap berpura-pura tidak tau dia sakit. Lagipula aku akan
lebih sering menjaganya dan membawanya kesini kalau-kalau dia dalam keadaan
darurat. Jebal ahjussi…” mohon Minwoo
lagi.
Melihat orang yang nyaris dianggap dokter Shin sebagai
keponakan sendiri memohon padanya membuat hatinya terenyuh. Akhirnya dokter
Shin mengatakan apa yang sesungguhnya terjadi pada Minna, bahkan membawa Minwoo
menemui dokter Choi Sanghyun, dokter yang menangani penyakit mata Minna. Dari
situ Minwoo menemukan kenyataan bahwa gadis itu memang menderita ablasio retina,
menerima penjelasan lengkap mengenai penyakit itu, dan sejauh dia melakukan
pengobatan seminggu ini, belum ada perkembangan menuju kesembuhan dari
penyakitnya itu.
“Choi uisa… apa
yang akan terjadi kalau mata Minna menolak pengobatan itu?”
“Dia akan mengalami kebutaan permanen,” jawab dokter Choi,
terdengar menyesal.
Minwoo terhenyak di kursinya sambil menggelengkan kepalanya
tidak percaya. Minna… kasihan sekali dia. Setelah hidupnya kacau seperti ini,
sekarang dia juga menderita penyakit yang jarang seperti ini?
***
si minwoo niat bgd O____O
ReplyDeletelmao minwoo tadi'a dsuruh jd dokter xD
ngebayangin minwoo yg imud dan suka dodol ini,
klo jd dokter mengkhawatirkan jg sie lol
iiih gila minwoo ok bgd yh tnyata :O
taktiknya supaya dokter shin mao buka rahasia itu lho,
yg pura2 bohong soal minna, itu minwoo berasa bgd kali ini keren'a *O*
makanya jgn sampe minna nolak pengobatan'a ya u____u
btw. jangan2 nanti heechul yg tahu terakhir ttg penyakit minna lg x3 makin stress ajah ntar tuh org xD
~Stella.