When Our Dreams Come True
I Finally Found You
Chapter 3
Mugung datang agak kepagian ke kampus hari ini. Ruang kelas 201 di lantai
dua gedung utama masih kosong.
Mugung: ”Wajarlah... orang kuliahnya mulai jam satu.”
Mugung mengecek arlojinya yang sekarang baru jam 11 siang. Mugung
akhirnya memutuskan untuk ke lantai lima gedung terjauh, dimana disitu ada
ruang taekwondo dan berencana latihan taekwondo sebentar, tapi waktu lewat
lantai 4, dia mendengar dentingan piano dari ruang musik. Dentingannya indah
banget, siapa yah yang main, perasaan hari ini gak ada kegiatan klub musik deh,
tanya Mugung dalam hatinya. Mugung mengikuti kata hatinya untuk berjalan ke
ruang musik. Begitu sampai di depannya, Mugung sedikit berjinjit dan mengintip
lewat jendela. Seorang cwo tengah memainkan grand piano. Tangannya menari indah
di atas tuts dan membuat Mugung terpana. Dia kenal cwo itu. Semua orang juga
kenal cwo itu. Dan cwo itu tampak jauh lebih tampan saat dia memainkan piano
dan mulai bernyanyi dengan suaranya yang sama indahnya dengan permainannya.
Mugung gak bergerak di tempatnya, merasa masuk ke dunia indah tempat cwo itu
berada.
***
Jam enam pagi dua hari setelahnya. Whyenda terbangun setelah ada sebuah
SMS masuk ke Sonernya. Dari Sung Min, salah satu personel Super Junior yang
sering SMS-an dengan Whyenda. Hubungan mereka cukup akrab setelah Whyenda
membintangi MV SuJu setengah taon kemarin.
From: Umin SJ
Anyong Whyen.. mian aku ganggu pagi2. Whyen, apa kau ada memberikan
nomorku pd cwe yg namany Zia?
Zia? Tanya Whyenda aneh.
To: Umin SJ
Gak tuh oppa. Emang knp?
From: Umin SJ
Dia blg dia tmnmu dan SMS aku dari semalam sampe skrg. Kupikir kalo dia
bkn tmnmu, aku gak perlu meladeniny sampe kyk gni kn? Kau ykn dia bkn tmnmu?
To: Umin SJ
Ykn koq, oppa.
From: Umin SJ
Ahh, Kangin hyung jg blg dia dpt SMS dari Cherry. Katany dia jg tmnmu.
To: Umin SJ
Hahh? Duuuh oppa, sumpah deh aku gak pernah ksh no kalian. Mugung shbtku
ajah gak pny kn sblm oppa sndri yg minta no nya drku?
From: Umin SJ
Kalo gitu apa Mugung yg ksh k mrk yah?
To: Umin SJ
Gak mgk, oppa. Mugung bs dpercaya dan slm ini no ku ajah gak disebarny,
oppa.
From: Umin SJ
Oh ya uda deh, Whyen. Have nice day yah ^^
To: Umin SJ
Oppa jg ^^
Whyenda sibuk berpikir setelahnya. Jelas, dia gak pernah memberikan nomor
hape artis2 laen kepada siapapun, Mugung sekalipun. Dalam hal ini toh Mugung
gak tertarik untuk mendapatkan nomor2 itu dan dia cukup mengerti etika dunia
artis. Toh ketika Whyenda kembali disibukkan dengan aktivitasnya, dia melupakan
SMS Sung Min tadi pagi.
***
Hari ini schedule Whyenda adalah menjadi salah satu pembaca nominasi di
suatu ajang penghargaan. Whyenda tampil sangat cantik saat itu dengan balutan
gaun pink yang membuatnya tampak lebih dewasa. Dia dipasangkan dengan Lee Min
Ho untuk pembacaan aktor pendatang baru terbaik. Disana dia bertemu dengan
banyak rekan artisnya, gak terkecuali Super Junior. Whyenda yang cukup akrab
dengan Sung Min dan Kang In jadi ngobrol dengan mereka. Dan Whyenda telah
melaksanakan tugas pembacaan nominasi dengan baik. Dia dan Min Ho kembali ke
belakang panggung.
Whyenda: ”Gomawo oppa.” ^^
Min Ho: ”Ternyata kita punya chemistry yang bagus. Sukses yah Whyenda.” ^^
Baru ajah mereka berdua mau kembali ke tempat duduk mereka, Whyenda
merasa tertarik pada sebuah ruangan kecil di sebelah kanan yang pintunya agak
terbuka. Dia melihat sosok yang dikenalnya: Hyung Joon. Tapi ada yang aneh
dengannya. Sepertinya dia gemetaran. Tadinya Whyenda gak mau ikut campur, tapi
karena Hyung Joon keliatan dalam kesulitan, dia menghampirinya.
Whyenda: ”Hyung Joon oppa?”
Hyung Joon menoleh dan membuat Whyenda panik seketika. Wajah Hyung Joon
pucat seakan dia sakit berat, gemetar dan nafasnya terengah. Whyenda langsung
masuk dan berdiri di sampingnya.
Whyenda: ”Oppa kenapa?”
Hyung Joon: ”Chun hyung... coklat...”
Whyenda: “Apa? Ngomong yang jelas, oppa kenapa?”
Hyung Joon: ”Chun hyung...”
Whyenda yang kebingungan mencari sosok Chun di ruangan itu, tapi Chun gak
ada. Whyenda langsung mengambil Nokia Hyung Joon yang tergeletak di depan meja
rias di depan mereka dan langsung mencari-cari nama Chun dari phonebooknya. Dan
beruntung, Whyenda gampang mengenalinya: Chun hyung tertulis di deretan
phonebooknya. Whyenda langsung menelepon Chun.
***
Chun saat ini tengah berada di mini market sekitar 50 meter dari lokasi
pembagian penghargaan. Tangan kirinya menenteng sekantong besar belanjaan. Dia
mengecek arlojinya, sekitar 20 menit sebelum Hyung Joon tampil.
Chun: ”Aku akan sempat kembali kalo sedikit ngebut. Tunggu hyung, Joon.”
Chun berjalan menuju Mitsubishi-nya diparkir, memasukkan tangannya ke
saku celananya, tapi dia kebingungan.
Chun: ”Kemana kunci mobilku?”
Chun panik. Kunci mobilnya raib entah kemana.
Chun: ”Gak mungkin! Ya ampun... Hyung Joon...” ><
Dan saat itu hape Nokianya bergetar. Dengan agak serabutan, Chun
menyambutnya.
Chun: ”Yoboseyo.”
Whyenda: ”Yoboseyo, Chun oppa. Ini Whyenda.”
Chun: “Hah? Whyenda ada apa? Aku agak sibuk sekarang, gimana kalo ntar
aku telepon kau lagi?”
Whyenda: ”Anio, oppa. Aku bersama Hyung Joon oppa sekarang.”
Chun: ”Hah? Kau bersama Joon? Kalian ada di tempat yang sama?”
Whyenda: ”Oppa, Hyung Joon oppa kenapa? Dia gemetaran dan pucat. Apa dia
sakit? Bukannya menurut schedule, 15 menit lagi dia akan tampil? Oppa dimana?
Apa aku ajah yang membatalkan penampilannya?”
Chun: ”Geuraeyo? Whyenda, Joon gak sakit. Dia butuh coklat.”
Whyenda: ”Mwo?”
Chun: “Coklat. Dia selalu harus makan coklat sebelum tampil.”
Whyenda: “Kapan oppa pulang?”
Chun: ”Kunci mobilku hilang. Aku tadinya membelikan coklat untuknya...”
Whyenda: ”Aku yang akan carikan coklatnya. Kalo gak berhasil, aku akan
membatalkan penampilannya. Gomawo, oppa.”
Chun: ”Tapi Whyenda, di dekat sana... yoboseyo? Yoboseyo? Ahh…” ><
Chun tampak kacao mencari-cari kunci mobil yang mungkin terjatuh di
sekitar sana.
***
Whyenda meletakkan kedua tangannya di bahu Hyung Joon dan menatap
wajahnya yang ketakutan.
Whyenda: ”Dengar, Hyung Joon oppa, aku akan mencarikan coklat untuk oppa.
Dan kalo aku gak berhasil, oppa gak perlu tampil.”
Hyung Joon: ”Tapi Whyen...” ><
Whyenda: ”Tunggu aku, okey!”
Whyenda nyaris berlari keluar dari dalam gedung. Para penjaga gedung
bingung melihat sosoknya yang cantik berlari-lari. Whyenda celingak-celinguk
kanan-kiri di jalanan depan gedung, tapi gak menemukan mini market. 10 menit,
gak akan sempat lagi, keluh Whyenda dalam hati. Tapi dia gak putus asa. Dia
segera balik ke dalam gedung, berjalan cepat di sepanjang deretan artis yang
duduk, yang semuanya tengah memperhatikannya, dan kembali duduk di sebelah Sung
Min. Kang In yang duduk di sebelah Sung Min juga ikut memperhatikan.
Kang In: ”Ya~ kau kenapa, Whyenda? Terengah gitu? Ati2 penampilanmu
hancur gara2 keringat.” XD
Whyenda: ”Make-up gampang diperbaiki. Kalian tau di dekat sini ada mini
market gak?”
Kang In: ”Kau lapar, Whyen?” XDD
Sung Min: ”Setauku sih gak ada, iyah kan hyung?”
Kang In: ”Gak ada.” *menggelengkan kepala*
Whyenda: ”Aku butuh coklat. Sedikit ajah gapapa. Pokoknya butuh. Penting.
Ada?”
Kang In: ”Coklat?” 0.0
Sung Min: ”Mungkin Wookie punya... hei Wookie.”
Ryeo Wook yang duduk nomor dua dari ujung, bersebelahan dengan Kyu Hyun
dan Han Geng, menolehkan kepalanya. Wajah imutnya menampilkan ekspresi tanda
tanya.
Sung Min: ”Bawa coklat?”
Ryeo Wook tampak bingung, tapi dia mengorek-ngorek kantong kecil di
tempat duduknya dan mengeluarkan: sebatang coklat Toblerone putih yang masih
utuh dalam bungkusnya. Coklat itu dioper dari Ryeo Wook melewati Han Geng-Si
Won-Eun Hyuk-Lee Teuk-Ki Bum-Hee Chul-Ye Sung-Dong Hae-Shin Dong-Kang In-Sung
Min dan akhirnya sampe ke Whyenda. Meski tampang Ryeo Wook penuh tanda tanya,
karena kepribadiannya yang gak banyak tanya, dia hanya tersenyum pada Whyenda.
Whyenda: ”Gomawo, Ryeo Wook! Umin oppa, Kangin oppa, gomawo. Aku akan
jelaskan lagi ntar.” ^^
Sung Min: ”Eh Whyen...”
Tapi sosok Whyenda uda pergi.
Kang In: ”Whyenda ngidam mungkin.” XD ”Tenang, Wookie, ntar coklatmu
diganti Umin.”
Ryeo Wook: ”Ye, hyung.”
Sung Min: =.=” ”Emang aku yang makan?”
Whyenda bergegas kembali ke belakang panggung. Hyung Joon masih dengan
tampang pucatnya. Whyenda bergegas membuka bungkus coklat dan mematahkan dua
segitiga kecil. Whyenda gak yakin coklat bisa membuat Hyung Joon sembuh. Karena
panik, Whyenda langsung menjejalkan dua segitiga tadi ke mulut Hyung Joon.
Whyenda memperhatikan perubahan ekspresi Hyung Joon. Hyung Joon mulai mengunyah
coklatnya, tampang puas dan seakan itu obat terenak di dunia tampak dari
ekspresi wajahnya, dan warna2 wajar kembali mengisi wajahnya yang tadinya pucat
pasi. Bibirnya kembali merekah merah, dan dia tersenyum pada Whyenda. Senyum
yang sangat polos dan manis. Wajah Whyenda memerah.
Hyung Joon: ”Kau tau, Whyen, ini memberiku kekuatan.” ^^
Whyenda: ”Gimana mungkin?”
Hyung Joon: ”Aku akan siap2. kau kembali duduk di bangku deh dan menonton
penampilanku. Aku berhutang penjelasan padamu, juga berhutang budi.”
Whyenda: ”Itu coklat Ryeo Wook SuJu. Kalo mau berhutang budi, oppa perlu
mentraktirnya.”
Hyung Joon: ”Aku akan membelikannya stock coklat seminggu penuh.”
Whyenda: ”Harusnya oppa sendiri yang beli untuk oppa. Buat orang khawatir
ajah.” ><
Hyung Joon: ”Kita ketemuan waktu pulang yah. Ini...” *menjejalkan satu
segitiga ke mulut Whyenda* ”Kau akan tau kenapa aku suka coklat. Dan betapa
ajaibnya coklat ini.”
Whyenda mengunyah coklat itu sambil melihat sosok Hyung Joon yang
berjalan menjauh. Coklat itu terasa menenangkan dan manis... juga membawa
debaran aneh di jantung Whyenda. Mungkin bukan salah coklatnya. Mungkin ini
karena Hyung Joon...
Sung Min: ”Halo? Whyenda? Whyenda? Kau baik2 ajah?”
Whyenda tersadar dari lamunannya dan rupanya udah duduk di samping Sung
Min lagi. Sung Min dan Kang In bingung melihat Whyenda.
Whyenda: ”Ya? Eh?”
Sung Min: ”Kau kenapa?”
Whyenda: ”Aku...”
Kang In: ”Ada apa sih dengan coklat itu?”
Whyenda: ”Sebetulnya aku juga kurang tau. Aku akan menjelaskan pada
kalian berdua begitu aku juga tau jawabannya.”
Sung Min dan Kang In hanya mengedikkan bahu mereka, gak ngerti.
***
No comments:
Post a Comment