Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Wednesday, 23 May 2012

Just You chapter 18


Just You
Chapter 18

Heechul membuka matanya. Dia tertidur di sofa. Kepalanya pusing, namun dia memaksa otaknya untuk mengingat apa yang sudah terjadi. Ketika otak Heechul memberi potongan ingatan, Heechul langsung terduduk kaget. Dia berusaha mengenali tempat ini.

“Aku… diculik? Ah, tunggu… ini… ini di ruangan Dongwook-sshi. Ya, ini di kantornya!” yakin Heechul.

Heechul mengedarkan pandangan di sekeliling ruangan yang terang benderang, namun ruangan itu kosong. Heechul meraba saku celana jeans-nya, tapi tidak menemukan ponsel atau bahkan dompetnya sekalipun. Heechul berlarian menuju pintu dan memutar kenopnya dengan kasar.

“Sudah kuduga! Sial! Pasti ada yang melaporkan ini pada agensi! Sial, kenapa aku begini ceroboh? Harusnya aku mengajak Minna bertemu di luar saja tadi pagi!” jerit Heechul frustasi.

Heechul mengitari ruangan dan melihat jendela besar di balik meja Dongwook. Langit sudah kemerahan sekarang, pertanda sudah hampir malam.

“Aku akan telat dan membuat Minna khawatir! Siaaaaal!”

Heechul mencoba mendobrak pintu, tapi pintu itu bergeming. Dilihatnya lagi jendela… dia masih cukup waras untuk tidak memutuskan melompat dari lantai tujuh. Heechul mengambil kursi duduk Dongwook, didobraknya pintu dengan kursi itu. Entah sudah berapa lama Heechul mengerahkan kekuatannya, bukannya pintu menjeblak terbuka, tapi malahan kursi itu yang rusak. Heechul memukuli pintu dengan kekuatan penuh, tapi tetap saja… pintu itu bergeming, entah terbuat dari kayu setebal apa. Di wajah Heechul terbayang wajah khawatir Minna. Tidak, dia tidak bisa membuat gadis itu khawatir, apalagi gadis itu sakit dan… Ketakutan memenuhi diri Heechul. Bagaimana kalau Minna tidak sempat melihat Heechul lagi sebelum dia buta?

“Minna! Aku akan kesana!” jerit Heechul.

Heechul membuka jendela besar di ruangan itu dan seketika angin dingin menerpa wajah dan tubuhnya. Heechul menggigil, menggosok-gosokkan lengannya supaya hangat sambil menggigiti bibir bawahnya. Terlalu tinggi… andaikan ini di lantai dua, Heechul akan mempertaruhkan segalanya untuk coba melompat. Tapi ini… Heechul menyelidiki tembok di samping dan di bawah, kalau saja ada sesuatu yang bisa diinjaknya untuk membantunya meluncur turun… Dan pintu kantor menjeblak terbuka. Heechul menoleh dan sungguh bersiap melompat jika itu adalah Dongwook.

“Heechul! Neo michyeo? Turun dari sana sekarang!” teriak Kwanghee.

Heechul membiarkan saja dirinya ditarik turun oleh Kwanghee dengan menarik kerah kaosnya dari belakang, lalu memandangi Kwanghee dan Minwoo bergantian, bingung.

“Seputus-putus-asanya kau, kau tidak boleh lakukan itu, babo!”
“Tapi Minna menungguku!”
“Dan kau pikir apa gunanya kami disini?”

Keduanya tersenyum menenangkan Heechul.

“Darimana kalian tau aku disini?”
“Minwoo kita cerdas. Hyomi-lah yang melapor pada Dongwook-sshi kalau kau akan menemui Minna malam ini. Setelah itu dia membuntuti Dongwook-sshi dan tau dia menyuruh seseorang untuk menculikmu, bahkan melihat kau diculik! Tapi Minwoo pintar untuk tidak menyelamatkanmu saat itu juga, di mobil ada tujuh orang dan dia akan dalam kesulitan. Ketika dia melihat kau diturunkan di sini, dia langsung ke Jisuk hyung,” cerita Kwanghee heboh, “dengan meminta kami semua memohon pada Jisuk hyung, dia akhirnya mau membantu kami. Dia beritaukan dimana kunci cadangan setiap pintu di gedung ini disimpan, dan… kami bisa sampai tepat waktu kan?”
“Kalau kami terlambat semenit saja, apa hyung akan melompat?” tanya Minwoo ketakutan.

Heechul menepuk kepala Minwoo penuh rasa sayang.

“Aku tidak akan melakukan itu, Minwoo-ya,” jawab Heechul sambil tersenyum.
“Nah, jangan biarkan Minna menunggu. Ini,” ujar Kwanghee sambil menyerahkan kunci mobil, “semoga berhasil.”

Heechul menepuk bahu Kwanghee sebelum berlari cepat meninggalkan mereka. Entah mengapa perasaan Heechul sangat tidak enak sekarang. Apakah dia takut Minna khawatir karena dia belum juga tiba? Ataukah Heechul takut Minna tidak bisa melihatnya lagi sebelum dia mengalami kebutaan permanen? Ataukah… ini perasaan… takut kehilangan? Heechul… akan kehilangan Minna?

1 comment:

  1. oooh yg ampun yg ini pendek .___.
    dan saya terlalu fokus, tegang, dan penasaran gmana heechul lolos,
    jd bingung mao komen'a, karna udh lega juga tnyata dia akhirnya bs lolos dbantu minwoo dan kwanghee aaah syukurlah :')

    ini sterusnya apa nie, kek'a mengkhawatirkan kondisi minna, smoga gk knapa2 lebih parah lagi, padahal heechul udh bs kabur :|

    ~Stella.

    ReplyDelete