Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Thursday, 17 May 2012

It's A Love Story chapter 4


It’s A Love Story
Chapter 4

Ketika Mugung dan GO selesai makan malam, sudah jam 8 malam saat itu. Mugung membereskan meja dan GO mengecek lemari es.

“Ah, bahan makanan sudah hampir habis. Mugung, kupikir aku akan pergi belanja ke mini market di depan sana,” putus GO, “apa kau mau ikut?”

Mugung sungguh ingin ikut GO, tapi mengingat empat email yang perlu ditanggulangi Mugung dengan cepat, Mugung terpaksa menggelengkan kepalanya.

“Aku harus bekerja, GO. Setidaknya aku harus menyelesaikan satu malam ini. Mianhae,” sesal Mugung.
“Ah, gwaenchana. Kalau begitu selamat bekerja. Kalau ada informasi dari Love Scandal jangan lupa beritau aku ya.”

Mugung menganggukkan kepalanya. Begitu GO sudah keluar apartemen, Mugung mulai berkutat dengan laptop mininya. Dia menyesal kemarin tidak mengecek email dan ternyata hari ini sudah ada 4 email masuk. Dua novel di antaranya punya deadline yang sangat dekat, Cuma 10 hari saja.

“Aish… aku harus mencicilnya.”

Mugung tenggelam dalam keasyikannya bekerja dan bahkan tidak mengindahkan ponselnya yang berbunyi tanda pesan masuk. Konsentrasinya baru terpecah ketika terdengar suara ketukan pintu di kamarnya.

“Mugung, aku boleh masuk?”

Rupanya GO.

“Masuk saja, GO-sshi.”

GO membuka pintu kamar.

“Masih sibuk bekerja? Aku sudah membereskan belanjaan kita. Kurasa itu akan cukup untuk tiga hari ke depan.”
“Hitung saja biayanya, akan aku bayar juga.”
“Oh, ani. Biar aku saja yang traktir. Dan ngomong-ngomong… jam berapa kau akan tidur?”

Mugung melirik jam di ponselnya, sekarang jam 10.

“Jam berapa kita harus melaksanakan misi besok?”
“Kita dapat waktu yang agak luang besok, jam 5 kita baru mulai lagi… Apa kau tidak membaca SMS-nya?”
“SMS apa?”
“Dari tim Love Scandal. Pasti sudah ada di ponselmu. Bacalah dulu.”

Mugung mengambil ponselnya dan membuka pesan dari nomor yang tidak dikenal.

Mulai malam ini para pasangan harus tidur bersama. Kita akan berkumpul kembali besok jam 5 sore. Kamsahamnida dan selamat istirahat.

Mugung membaca pesan itu berulang-ulang seakan takut dia salah baca. Tidur bersama? Dia dan GO akan…

“Tenang saja, Mugung. Kita bisa atur tidurnya, kita hanya tidur satu kamar saja, tidak perlu seranjang,” ujar GO, “kau tidur di ranjang, aku di bawah. Lagipula tidak ada kamera di dalam kamar, jadi kurasa kita tidak melanggar ketentuan.”

Mugung mulai membayangkan banyak hal… melihat wajah manis GO saat tidur… apakah tidur bersama seranjang adalah ide yang bagus? Mugung menggelengkan kepalanya. Dia baru saja berpikir yang tidak-tidak.

“Ya, err… kurasa begitu bagus.”
“Jadi kita tidur di kamarmu atau kamarku?”
“Kamarku saja.”

GO pergi sejenak dan kembali lagi dengan membawa bantal-bantal dan selimut. GO menata selimutnya di antara ranjang Mugung dan lemari, di atas lantai, lalu menumpuk bantalnya sedemikian rupa. Mugung kaget ketika mencium bau parfum samar GO dengan jelas. Mugung menoleh dan mendapati GO di belakangnya, sedang membaca ketikan Mugung.

“Halaman ke 142 dari 312 halaman? Mugung, kau benar-benar harus membaca novel sepanjang ini?”
“Seperti itulah pekerjaanku, GO-sshi.”

GO menggelengkan kepalanya.

“Oh, Mugung, bisakah aku minta sesuatu?”
Mugung mengerutkan dahinya, “ya? Apa itu?”
“Berhenti memanggilku dengan akhiran –sshi. Kupikir ini bisa menambah point kita nantinya.”
“Err… baiklah, GO.”

GO duduk di atas selimutnya dan tersenyum pada Mugung lagi.

“Aku akan tidur sekarang. Besok jam 5 aku sudah harus bangun untuk kegiatan MBLAQ. Kau jangan tidur kemalaman yah, kemarin kan kau sudah tidak bisa tidur.”
“Baik, GO. Jaljayo~”

Setelahnya, Mugung kembali sibuk dengan pekerjaannya hingga matanya berair dan badannya pegal. Mugung menguap dan melihat ponselnya, lalu terbelalak kaget.

“Omona, sekarang sudah jam setengah tiga!” Mugung menjerit tertahan.

Mugung menutup laptopnya dan merangkak ke ranjang. Namun perhatian Mugung tercurah pada GO. GO tidur dengan posisi 90 derajat, kepalanya mendongak sehingga menampakkan lehernya yang jenjang dan putih, kakinya terangkat nyaris sejajar dengan perutnya. Mugung mendengus. Tidak pernah rasanya Mugung melihat gaya tidur seaneh ini sebelumnya. Dia maju untuk melihat ekspresi GO… dan wajah itu terlihat tidur dengan sangat pulas. Kemudian Mugung melirik ranjangnya.

“Mana mungkin bisa tidur seranjang berdua, ranjangnya saja sempit begini. Aku mau tanya Haru bagaimana dia tidur dengan Taemin besok pagi.”

Mugung menyetel alarm di ponselnya yang diletakkan di sisi bantalnya, menarik selimut dan tidur menghadap GO. Mugung tersenyum sebelum memejamkan matanya.

“GO… dia memang bukan namja yang buruk.”

Dan tanpa kesulitan, Mugung langsung terlelap setelahnya.

***

Ponsel GO bergetar… terus bergetar dengan giatnya… hingga si empunya bangun dan mematikan ponsel itu. GO mendesahkan nafasnya dengan lelah. Rasanya tidur lima jam tidak cukup untuknya. Sekarang sudah jam setengah empat dan GO tergoda untuk tidur lagi.

“Tapi aku akan tidak sempat mandi kalau begini. Ya sudahlah, bangun saja,” bisik GO pada dirinya sendiri.

GO bangkit dan merasa tulang-tulang di tubuhnya berderak tidak nyaman. Tidur di lantai yang hanya beralaskan selimut ternyata bukan ide yang bagus. Ketika berdiri, GO baru menyadari Mugung tidur di ranjang. Mugung tidur menyamping menghadapnya, kakinya dilipat agak melengkung menutupi sebagian tubuhnya, salah satu tangannya diselipkan di bawah bantal sedangkan tangan lainnya memeluk boneka monyet kecil yang diletakkan tepat di bawah dagunya. Ekspresinya begitu tenang, begitu… GO mengulurkan tangannya menyentuh wajah itu… namun segera menariknya kembali.

“Aish, babo, apa yang mau kulakukan tadi?”

GO melirik ponsel Mugung yang tergeletak di dekat bantal Mugung. GO dirundung perasaan penasaran.

“Ponsel itu benda pribadi… kalau aku bisa lihat isinya… aku bisa lebih tau lagi soal Mugung. Tapi… bukannya melihat ponsel orang itu tidak boleh?”

GO menimbang-nimbang sejenak sebelum akhirnya memutuskan mengambil ponsel itu. Ketika layar ponsel Samsung itu disentuh, GO kaget dan langsung mengembalikan ponsel itu ke tempat asalnya. Sambil berjalan cepat, GO kembali ke kamarnya. Jantungnya berdetak tidak karuan dan ada sebersit rasa sakit di hatinya.

“Itu… Sanghyun? Jadi selama ini… sebagai seorang A+… yang dia idolakan…”

GO menggelengkan kepalanya dan bergegas setelahnya, takut akan terlambat ke jadwal MBLAQ jam 5 nanti. Dia hanya perlu melupakan itu… tapi dia tidak tau bagaimana cara melupakannya. Sejenak dia menyesal telah menyentuh ponsel Mugung. Andaikan tidak disentuhnya… namun apakah ini memang lebih baik, mengetahui kenyataannya?

***

“Hyung ah…” Joon menyikut lengan GO, “kenapa diam saja?”

Saat ini MBLAQ sedang istirahat syuting acara di studio KBS. Setelah ini mereka masih harus ke MBC sebentar. GO mengambil botol minuman yang disodorkan Joon. Berturut-turut, rekannya yang lain di MBLAQ juga duduk di kursi-kursi di dekatnya.

“Hanya terlalu capek,” jawab GO sambil tersenyum.
“Aku jadi penasaran seperti apa rasanya main di Love Scandal,” kata Mir setelah meneguk minumannya.
“Yang pasti ada suka dan dukanyalah,” ucap Joon, “entah setelah Byunghee hyung, yang kena itu kau atau Sanghyun dulu.”
“Jadi, Byunghee, bagaimana menurutmu Mugung itu?” tanya Seungho, “entah kapan kami baru bisa menonton syutingmu.”
“Kata Kwanghee hyung, Mugung itu seksi ya?” Joon ikut bertanya, “iyakah, hyung?”
“Kalian lihat sendiri baru tau deh,” jawab GO sambil tersenyum, “dan Changsun-ah, kau harus memanggilnya noona.”
“Apakah dia A+?” tanya Thunder.
GO memandang wajah Thunder penuh arti, “ne. Dia A+.”
“Wah, kalau begitu tidak usah khawatir, hyung, Mugung noona pasti menyukai hyung,” yakin Mir.

GO tersenyum dan minum lagi. Kepalanya penuh pikiran sekarang.

“Apa yang akan kalian lakukan kalau… pasanganmu menyukai orang lain?”
“Apa yang sedang kau tanyakan ini… adalah tentang Mugung?” tanya Seungho.
“Apa maksud hyung?” tanya Joon bingung.

Seorang staff pria menyodorkan kertas pada GO dan menghentikan pembicaraan mereka.

“Ini ada pesan dari tim Love Scandal untukmu, GO-sshi,” ujar si pria.
“Gomapda,” balas GO.
“Mereka yang dari MBC sengaja datang ke KBS Cuma buat mengantar surat?” tanya Thunder heran.

GO segera membuka kertas yang dikenalinya sebagai kertas misi itu.

Love Scandal episode 67-72
Third Mission
Untuk GO, persiapkan kencan impian Mugung: romantic dan sederhana; malam ini jam 5 langsung bawa dia untuk menikmati kencan itu. Selamat berjuang!

“Kencan yang romantic dan sederhana?” tanya Joon, mengerutkan dahinya.
“Omona, kegiatan kita padat sampai jam satu nanti. Aku hanya punya kurang dari 4 jam untuk menyiapkan kencan itu! Omona…” desis GO frustasi.
“Tenang, Byunghee. Disini tertulis: sederhana. Harusnya itu tidak membutuhkan persiapan dalam waktu yang lama,” ujar Seungho.
“Menurut kalian bagaimana? Romantic dan sederhana itu seperti apa?”
“Pantai! Yeoja suka pantai!” usul Mir.
“Hanya pantai tidak akan cukup kurasa. Kalau aku harus mempersiapkan sesuatu disana… itu juga menghabiskan banyak waktu.”
“Makan malam?” usul Seungho, “lagipula itu skill-mu, kan?”
“Ngomong-ngomong soal skill, hyung, bernyanyilah! Sebagai A+ dia akan suka mendengar hyung bernyanyi!” Thunder memberi usul tambahan.

GO memicingkan matanya. Jangan-jangan Mugung lebih suka mendengar rap Thunder dibanding suaranya bernyanyi…

“Atau bagaimana kalau mengajaknya ke taman bermain dan main di rumah hantu?” usul Joon sambil tersenyum lebar.
“Itu namanya menakuti, bukan romantic!” sergah Seungho, menjitak kepala Joon.
“Aish, apho, hyung!”
“Kami akan membantumu. Kalau memang waktumu sempit, kami akan coba sebisa mungkin membantumu, Byunghee.”

GO menyusun rencana di otaknya sambil berpikir… Mugung… kencan sejenis apa yang bisa menyentuh gadis itu?

“Byunghee, kalau seorang yeoja menyukai namja lain… kau harus membuatnya menyukaimu. Kau harus berjuang. Arasso?”

***

No comments:

Post a Comment