Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Saturday, 5 May 2012

It's A Love Story chapter 1


It’s A Love Story
Chapter 1

“Aaaargh!”

Jeritan Eunjae membuat Mugung, Hami dan Haru melonjak. Mereka berempat tadinya sedang berkonsentrasi penuh bermain monopoli.

“Kenapa kau teriak begitu, Eunjae? Kerasukan?” tanya Haru dengan nada acuh.
“Kita hampir ketinggalan Love Scandal nih!” jawab Eunjae.

Tanpa permisi dengan si pemilik kamar, Mugung, Eunjae langsung melompat ke kasur empuk Mugung untuk meraih remote TV layar datar Mugung. Mugung memandangi Eunjae dengan pandangan datar.

“Kau ini… tergila-gila sekali dengan acara itu…” keluh Mugung.
“Aku juga suka sih, tapi tidak seekstrim Eunjae,” sambar Hami, duduk di samping Eunjae di ranjang.

Akhirnya Haru dan Mugung ikut menonton acara yang ditayangkan di MBC itu juga. Love Scandal adalah acara dimana seorang artis Korea dipasangkan dengan pendaftar acara yang tentu saja 99%-nya adalah para fans. Uniknya, para pendaftarpun tidak bisa memilih ingin dipasangkan dengan artis mana. Semua itu diatur oleh PD acara.

“Kurasa sekarang mereka sedang menggilir member MBLAQ! Member SHINee juga!”
“Kau benar, Hami. Toh waktu itu member B2ST dan Big Bang juga sudah digilir, kan?” selidik Eunjae.
“Aku pernah menonton episode yang ada Onew dan Seungho,” sambar Haru.
“Dan sekarang ini Jonghyun dan Joon… member sisanya makin bisa ditebak.”
“Kalau episode-nya Thunder kasih tau aku yah, aku mau nonton,” pinta Mugung.
“Kau suka Thunder?” tanya Hami kaget.
“Tentu saja. Kau ini kan sudah lama bersahabat denganku. Aku itu penyuka rapper. G-Dragon, Jung Heechul, Eunhyuk, Choi Minho…”

Ketiga sahabat Mugung tidak mendengarkan ocehannya lagi. Mereka menonton adegan lomba makan antar pasangan yang dilanjutkan dengan syuting di apartemen yang mereka tinggali bersama.

“Semua itu hanya scenario, kan? Setiap interaksi para pasangan itu lho.”
“Harusnya sih begitu. Tapi aku cukup penasaran juga… kalau scenario, bagaimana bisa berakting begitu alami?” tanya Hami.
“Makanya aku tidak tertarik pada reality show ini. Semuanya tipuan.”

Mugung menggeliat menuju laptopnya. Hami dan Eunjae saling berpandangan penuh arti. Sepertinya mereka merencanakan sesuatu lewat pandangan mata mereka… dan bahkan, punggung Haru ikut menjadi sasaran lirikan mereka. Mengakhiri lirikan mereka, sebentuk evil smirk muncul di wajah mereka.

***

Mugung mencintai ketiga sahabatnya, tapi berubah sewot setiap melihat rasa antusias berlebih Hami dan Eunjae tiap Love Scandal tayang. Mugung selalu berusaha tidak ambil bagian dalam menonton dan menyibukkan dirinya di depan laptop kesayangannya, main game.

“Hari ini episode terakhir para pasangan ini. Harusnya ada pengumuman para pasangan terpilih untuk episode 67-72!” cerocos Hami.

Haru ikut menonton kali ini. Di layar kaca muncul wajah-wajah para artis yang akan mengisi Love Scandal episode 67-72.

“Oooh… Cho Kyuhyun! Mereka sudah mulai memakai Suju!” jerit Hami memekakkan telinga.
“Soohyun-nya U-Kiss!” seru Eunjae tidak kalah heboh.

Berturut-turut wajah Kyuhyun dan Soohyun muncul di layar TV, lalu berikutnya wajah Kim Hyunjoong.

“Kenapa semuanya favorite-ku?” protes Hami.

Lalu dari SHINee. Lee Taemin.

“Argh!” Haru mengeluarkan pekik tertahan.

Dan di sebelah Taemin muncul wajah GO. MBLAQ’s GO.

“Sayang sekali bukan episode Thunder,” kata Hami pada punggung Mugung.
“Siapa memangnya?” tanya Mugung acuh.
“GO.”

Mugung tidak menjawab lagi. Lalu di bawah nama artis, muncul nama pendaftar yang sudah diundi atau dipilih atau entah bagaimana caranya dipasangkan dengan para artis. Haru yang tengah mengunyah roti panggang coklat buatan Eunjae tersedak begitu melihat nama-nama peserta itu.

“Uhuk! Uhuk! Uhuk!” batuk Haru heboh.

Eunjae memukuli punggung Haru, tapi tidak bisa menahan diri untuk tertawa di saat yang bersamaan.

“Mugung, lihat deh,” pinta Eunjae.
“Apa sih?” tanya Mugung, melihat aksi Eunjae memukuli punggung Haru.

Eunjae mengedikkan kepalanya ke TV. Mugung yang bingung ikut menonton. Dan… matanya nyaris keluar dari rongganya begitu melihat fotonya ada di layar itu, tepat berada di bawah foto Haru.

“APA-APAAN ITU?” jerit Mugung memekakkan telinga.
“Selamat, Mugung, kau dan Haru terpilih,” kata Hami sambil nyengir kuda.
“AKU TIDAK MENDAFTAR!” sanggah Mugung kaget.

Haru terengah-engah namun nyawanya sudah tertolong. Matanya berair dan menunjuk wajah Hami dan Eunjae bergantian. Yang ditunjuk malah nyengir makin lebar.

“Kami yang mendaftarkan kalian,” ucap Hami dengan wajah tanpa dosa.
“KALIAN…” tunjuk Mugung pada wajah Eunjae dan Hami.
“Kan kau ingin tau, apa reality show itu penuh scenario? Mengikuti acara itulah satu-satunya cara untuk mengetahui jawabannya,” ujar Eunjae.
“Tapi tidak kusangka kalian akan masuk di acara bersamaan. Menjadi saingan,” tambah Hami.
“Kalian ini… benar-benar…” keluh Haru, masih terengah-engah.
“Dengan siapa aku dan Haru dipasangkan?” tanya Mugung.
“Kau dengan GO dan Haru dengan Taemin,” jawab Eunjae.

Mugung menatap TV dengan pandangan datar. GO… Jio…

“Bisakah aku mengundurkan diri?”
“TENTU SAJA TIDAK! KAU HARUS MEMBAYAR DENDA DAN SEGALA MACAMNYA!”
“Kalian yang membayarkan. Kan itu ide kalian, bukan salahku.”
“Tapi kenapa? Haru, apa kau juga akan mengundurkan diri?” tanya Hami cemas.
“Yah, karena aku fans-nya Taemin… kurasa tidak. Aku akan mencoba,” jawab Haru, “meskipun kalau aku menang dan dapat uang, aku tidak akan membaginya dengan kalian.”
“Nah, Mugung? Haru sudah bersedia… kenapa kau tidak menemaninya sekalian?”
“Aku tidak pernah tertarik pada seorang lead vocal. Aku selalu suka rapper,” jawab Mugung.
“Kami juga tidak menyangka kau akan dapat GO. Intinya, kami tidak menyangka kalian akan masuk secepat ini, padahal kami baru mendaftarkan kalian 2 minggu yang lalu,” terang Eunjae, “kan pendaftar acara ini ribuan jumlahnya.”
“Karena Thunder dan Taemin belum tampil, kami jadi sengaja mendaftarkan kalian. Haru memang dapat Taemin, tapi kami tidak menyangka…” sambung Hami, “yah, menurutku GO tidak terlalu buruk.”

Mugung memandangi foto GO sekali lagi dan menghela nafas.

“Ya sudahlah, siapa tau aku dapat akses ke Thunder dari dia,” ucap Mugung.
“Jadi kau mau ikut?” tanya Hami.
“Daripada aku kena denda. Tapi sama seperti Haru, jangan harap kalian dapat jatahnya kalau aku menang!”
“Menang acara ini tidak semudah itu lho,” wanti Eunjae.
“Tantangan seperti apapun akan kukalahkan. Hei, siapa aku ini? Lee Mugung! Aku akan menyeret… si wajah manis GO itu menang denganku!”

Alhasil, ketiga sahabat Mugung hanya memandangnya dengan tatapan tidak percaya. Bukannya Mugung tadinya menolak? Tapi kenapa sekarang malah dia yang heboh?

***

Para peserta Love Scandal episode 67-72 akhirnya dikumpulkan di salah satu ruangan rapat di hotel. Memang reality show ini bukan siaran langsung, saat ini di TV baru ditayangkan episode 50, masih sangat jauh sebelum giliran mereka ditayangkan, apalagi acara ini hanya ditayangkan seminggu 3 kali. Haru dan Mugung tampak cuek, tidak setegang tiga gadis lainnya yang ikut menunggu di ruangan itu bersama Mr. Lee, sang PD acara yang wajahnya berewokan. Waktu berlalu hingga pintu kayu di ruangan itu menjeblak terbuka. Lima pria tampan bagai malaikat memasuki ruangan. Yang melangkah pertama adalah GO. Perhatian Mugung langsung tersedot sepenuhnya pada tampang GO, dia tak lagi memperhatikan urutan pria yang berjalan di belakang GO. GO memakai kaos lengan panjang polos berwarna putih, rambut pirangnya dibiarkan jatuh membingkai wajahnya yang tirus. Dia menarik kursi di hadapan Mugung dan duduk disana. Kini Mugung lebih mudah memandangi bentuk mata, hidung dan bibir GO. GO tersenyum pada Mugung.

“Anyeong, kau pasti Lee Mugung, kan? Jong Byunghee. Atau panggil aku GO saja,” ujar GO lugas sambil menjulurkan tangannya.

Mugung terpaku. Selama ini menurutnya Thunder adalah pria paling tampan di MBLAQ, tapi bagaimana mungkin sekarang dia melihat GO begitu bersinar di hadapannya?

“Ehm… Mugung?”

Bahkan suara GO terdengar… SEMPURNA! Mugung tersadar dari lamunannya dan menyambut uluran tangan GO. Untuk pertama kalinya hari ini dia merasa gugup. Tangan GO terasa hangat.

“Lee Mugung. Bagaimana GO-sshi bisa tau ini aku?” tanya Mugung.
“Aku sudah mendapat beberapa fotomu,” jawab GO santai.

Mugung menarik tangannya dan memalingkan wajahnya, mengeluarkan umpatan yang tidak bisa didengar GO.

“Apakah kau seorang A+?” tanya GO penasaran.
“Yah, ehm… sedikit,” sangkal Mugung.

Pembicaraan mereka terputus ketika Mr. Lee berbicara dan menjelaskan gambaran singkat syuting yang akan mereka lakukan selama seminggu ke depan. Indra Mugung tidak bekerja dengan baik karena entah mengapa GO (yang tidak mengintimidasi Mugung sama sekali, malah sedang serius menatap Mr. Lee) membuatnya begitu gugup.

“Pertemuan kita hari ini singkat saja, hanya sampai disini. Besok sore jam 5 berkumpullah kembali disini dan jangan lupa membawa pakaian dan apapun perlengkapan kalian untuk seminggu ke depan. Kalian tidak akan pulang ke rumah. Jadi ingat untuk membawa segala yang perlu,” ucap Mr. Lee, “sekarang semuanya boleh bubar.”

Suara kursi-kursi digeser dan kesadaran Mugung perlahan pulih. Dia mengerjapkan matanya beberapa kali.

“Sampai ketemu besok, kalau begitu, Mugung. Kita akan punya banyak waktu untuk saling mengenal nantinya,” pamit GO.

Mugung hanya bisa memandangi punggung GO yang menjauh.

“Ayo pulang dan packing,” ajak Haru di samping Mugung.
“Packing? Untuk apa?” tanya Mugung.
“Omona! Kau ini dari tadi tidak mendengar penjelasan Mr. Lee-kah?”

Haru dengan sabar menjelaskan garis besar ucapan Mr. Lee tadi. Semakin lama Mugung semakin kaget.

“Jadi benar kita akan tinggal satu apartemen dengan para artis itu?”
“Mr. Lee tidak menjelaskan itu, hanya saja dia bilang kita tidak akan pulang. Mungkin mengarah kesana.”

Mugung menepuk dahinya. Dia akan berada dalam masalah sekarang.

***

“Jaga diri kalian baik-baik, Haru, Mugung,” pinta Hami, mendramatisir keadaan.

Saat ini baik Eunjae dan Hami mengantar Mugung dan Haru hingga ke depan hotel. Dengan baik hati mereka membantu mengangkat koper raksasa keduanya. Barang Mugung bahkan lebih banyak dari Haru, dia perlu membawa dua koper sekaligus.

“Kami bukannya mau pergi perang. Jangan berlebihan begitu,” hardik Mugung.
“Ciptakan cerita romantic dengan pasangan kalian ya,” pesan Eunjae.
“Mungkin aku tidak, mengingat aku biasa saja dengan GO. Harapkan Haru saja,” kata Mugung.
“Sulit berlaku romantic dengan seseorang yang seumuran denganku,” kilah Haru.
“Aku juga seumuran dengan GO,” sanggah Mugung.
“Sudahlah, pergi saja kalian sana!” usir Eunjae.

Haru dan Mugung melambai pada kedua sahabat mereka itu dan masuk ke lobi hotel. Langsung ada petugas hotel yang membawakan koper-koper mereka, jadi mereka tinggal melenggang masuk ke ruang pertemuan yang kemarin. Salah satu gadis yang menjadi pasangan Hyunjoong sudah datang, lalu Soohyun juga sudah ada disana. Mugung dan Haru menyapa mereka sebelum duduk sebelahan di kursi. Tak berapa lama kemudian, Mr. Lee datang dengan peserta dan artis yang lain. GO masih bertampang semanis kemarin.

“Anyeong, Mugung. Tidurmu baik? Tidak tegang kan?” tanya GO, menyunggingkan senyumnya.
“Setidaknya sekarang, belum tegang,” jawab Mugung.
“Jadi begini. Malam ini syuting akan dimulai dari acara makan malam bersama. Disini kalian bisa mengobrol bebas untuk saling mengenal pasangan kalian. Proses pindah ke apartemen akan dilakukan besok setelah misi pertama selesai,” jelas Mr. Lee, “jadi untuk malam ini, kalian akan tidur di kamar hotel dulu.”
“Wow, seumur-umur aku belum pernah menginap di hotel bintang lima,” celetuk Haru.
“Misi pertama akan diberitaukan kepada kalian lewat surat yang diselipkan lewat celah pintu kamar kalian. Namun itu bukan berisi penjelasan lengkap, hanya berisi tulisan mengenai barang-barang apa saja yang harus kalian bawa untuk keperluan misi itu. Tentunya kalian tau, kalian harus menang di setiap misi agar point kalian tinggi dan menjadi juara umum. Selain point dari misi-misi tersebut, interaksi kalian juga akan menjadi nilai tambah ataupun nilai kurang untuk point kalian. Cukup jelas?”
“Ne…” jawab beberapa orang.
“Jah… kita pergi makan sekarang. Jangan khawatirkan apapun, bonnya ditanggung acara.”

Semuanya beranjak mengikuti langkah Mr. Lee. Seperti biasanya, Mugung memilih duduk bersebelahan dengan Haru di meja makan yang bulat dan besar, tapi dia kaget ketika GO duduk di sisi satunya.

“Para pasangan harus duduk berdampingan kata Mr. Lee tadi,” jelas GO tanpa perlu Mugung bertanya.

Mugung menoleh dan melihat Taemin juga sudah duduk di samping Haru. Mugung baru saja akan mengajak Haru mengobrol namun Taemin sudah memonopoli Haru. Makan malam dimulai dan sesekali Mugung masih melirik Haru dan Taemin. Mereka berdua mengobrol akrab sekali seolah sudah berteman lama. Sedangkan dia dan GO sama sekali tidak bersuara, hanya sibuk makan. Menyadari Mugung memandanginya, GO tersenyum padanya. Wajah Mugung memerah.

“Sudah cicip ayam cah paprika-nya? Pedas sekali loh,” celetuk GO.
“Oh? Kalau begitu aku mau,” ujar Mugung, menjepit paha ayam dengan sumpitnya.
“Kau suka makanan pedas?”
“Yah, aku tidak bisa tanpa cabai sebenarnya.”
“Kalau kita ada lomba makan cabai, aku bisa mengandalkanmu.”
“GO-sshi tidak makan cabai?”

GO menggelengkan kepalanya dan tersenyum tipis.

“Apa aktivitasmu sekarang, Mugung?”
“Aku seorang editor novel offline.”
“Apa itu?”
“Oh… aku menerima naskah novel dari beberapa penerbit lewat e-mail, lalu aku bekerja seperti editor pada umumnya. Jadi selama ini aku mengerjakannya di rumah saja.”
“Wow, kau pasti punya banyak waktu luang kalau begitu,” tebak GO, terdengar kagum dan iri sekaligus.
“Tapi aku pernah sengsara karena ada 4 naskah sekaligus yang perlu aku baca lho, dan harusnya GO-sshi tau, novel itu selalu panjang-panjang.”
GO menganggukkan kepalanya, “yah setidaknya tidak akan sesibuk aku, kan? Aku pernah hanya tidur selama 5 jam dalam tiga hari lho.”
“Tapi kan itu pilihanmu menjadi penyanyi?”
“Memang sih. Makanya aku merasa ‘Love Scandal’ bisa jadi refreshing untukku.”
“Tapi kita tetap disyuting, kan?”
“Ini tetap sesuatu yang berbeda. Setidaknya aku tidak perlu tinggal di dorm yang berisik itu.”
Mugung tertawa, “tapi kan mereka tetap teman se-grup-mu. Dan ngomong-ngomong, nanti apartemen kita juga berisik kan?”

Kali ini GO yang tertawa. Dia yakin Mugung jarang atau bahkan tidak pernah menonton Love Scandal sebelumnya.

“Bagaimana mungkin bisa berisik kalau Cuma ada kau disana?” tanya GO.

Mugung membelalakkan matanya, baru akan berbicara kembali ketika Mr. Lee berdeham keras.

“Cukup untuk hari ini, silakan kembali ke kamar kalian masing-masing,” kata Mr. Lee membahana.

Dari seorang pelayan yang berkeliling, Mugung menerima kunci kamar nomor 525. Haru melongokkan kepalanya, melihat kunci kamar yang dipegang Mugung.

“Kita tetanggaan,” ucap Haru singkat.
“Aku tidur denganmu saja ya,” pinta Mugung.
“Shireo… aku tidak suka tidur berdua.”
“Haru… kau kan tau aku tidak bisa tidur di tempat asing…”

Mugung mencengkeram erat-erat lengan Haru dan mengguncang tubuh kurus-tinggi Haru. Akhirnya Haru mendesahkan nafasnya.

“Ya sudah, asal kau mandi di kamarmu sendiri.”
“Hore… Haru memang baik!”

***

No comments:

Post a Comment