Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Friday, 25 May 2012

It's A Love Story chapter 6


It’s A Love Story
Chapter 6

Beberapa jam sebelumnya…

“Dengar semuanya, kita harus membantu Byunghee,” ujar Seungho serius.
“Semua ide akan kucatat,” tambah Mir, siap dengan pena dan kertas, “kencan romantic dan sederhana untuk Mugung noona.”
“Kupikir… aku akan membawakan buket bunga saat bertemu dengannya. Jangan mawar, itu terlalu biasa. Aku harus membuatnya special…” GO menerawang.
“Bagaimana kalau tulip ungu? Itu bunga yang agak jarang dan indah,” usul Joon.
“Boleh. Aku suka itu. Lalu tempatnya. Sudah jelas kita tidak sempat ke pantai… tidak juga ke taman ria… tapi aku butuh tempat yang special, bukan restoran.”
“Rumah Seungho hyung!” usul Thunder, menepuk meja dengan girang.
“Itu ide yang bagus sekali, Sanghyun! Kebetulan orangtuaku sedang berangkat juga dan tempat itu cukup mewah,” setuju Seungho, “Chulyong, catat!”
“Seperti yang pernah kita bicarakan tadi tentang skill Byunghee hyung… kupikir hyung perlu memasak dan menyiapkan makan malam romantic.”
“Tidak cukup hanya dengan makan malam romantic. Hyung belum pernah main piano di depan kamera kan, sebelumnya? Ini kesempatan hyung membuat Mugung noona merasa semakin special,” tambah Mir.
“Tapi lagu apa yang harus kunyanyikan? Kurasa kalau lagu yang pernah kutampilkan sebelumnya, tetap saja tidak akan jadi special…” keluh GO.
“Aku tau lagu romantic yang mungkin bisa membuat yeoja tersentuh! Christian Bautista, Since I Found You!” ucap Seungho yakin.
“Tapi bahasa Inggrisku, hyung…”
“Aku bisa mengajari hyung,” ujar Thunder yang siap menjadi sukarelawan.
“Tapi masalahnya, apa dalam waktu 4 jam semua ini bisa kuselesaikan?”
“Bisa, Byunghee. Changsun, kau yang pergi beli bunga dan menyiapkan setelan pakaian Byunghee… err… putih, harus putih. Sanghyun, kurasa mobil noona-mu akan cocok dipinjamkan pada Byunghee. Yang Nissan hitam itu… dan lalu kau stand by untuk mengajari bahasa Inggris,” perintah Seungho.

Tangan Mir dengan cepat mencatat setiap detail perintah leader-nya itu. Sementara itu GO hanya bisa terpana melihat kesigapan rekan satu band-nya itu.

“Chulyong-ah, kau pergi berbelanja bahan makanan dan setelah itu bantu aku mendekorasi rumah. Kita perlu memindahkan beberapa barang,” lanjut Seungho.
“Siap, hyung!” ujar Mir.
“Apa yang harus kulakukan?” tanya GO bingung.
“Kita dekorasi rumah sebisanya dulu sambil menunggu bahan masakanmu tiba. Kita akan berkumpul di rumahku. Kerjakan dengan cepat, semuanya,” perintah Seungho, “selesai acara ini, kita langsung bergerak.”
“Ne, hyung!” jawab Joon, Mir dan Thunder sigap.

Hanya GO yang ikut pulang bersama Seungho sementara ketiga dongsaeng mereka memisahkan diri begitu acara di MBC selesai. GO membantu Seungho memindahkan meja dan kursi ke halaman belakang rumah mewah orangtua Seungho.

“Karena dimulai jam 5, kurasa kau juga akan mendapat keuntungan dari pemandangan langit malam. Hanya satu saja… jangan sampai hujan turun dan mengacaukan segalanya.”
Seungho menepuk bahu GO dan menambahkan, “ajak dia menikmati pemandangan langit.”

Joon datang sejurus kemudian sambil menyodorkan bunga dan setelan jas berwarna putih pada GO, lalu meletakkan sebotol whisky di meja tamu.

“Sedikit whisky bisa membuat suasana berbeda,” ujar Joon sambil nyengir.
“Bagaimana kalau dia mabuk? Kau ini… jinjja…”
“Tapi boleh juga kita coba, hyung. Mugung kelihatannya… cukup pemberani. Lihat saja, dia sangat pintar balapan,” kata GO.
“Ya sudah, kita coba. Ayo, kita mulai dekorasinya.”

Joon kelihatan senang saat dekorasi, sementara Seungho bersemangat. GO sangat tersentuh dengan segala yang mereka lakukan untuknya, mereka benar-benar bagaikan saudara baginya. Seungho memaksa GO untuk latihan main piano saja sementara dia dan Joon mendekorasi tempat.

“Belanjaan sudah di dapur,” lapor Mir, muncul dari dalam rumah Seungho.
“Pergilah memasak sekarang, Byunghee. Kerahkan kemampuanmu,” perintah Seungho, “kalau butuh apapun, kami langsung akan membantu.”

GO juga mengagumi Mir yang mampu belanja begitu lengkap. Hampir dua jam berikutnya, GO tenggelam dalam kesibukan memasak, sedangkan dari taman belakang, terdengar tawa ceria ketiga namja yang bekerja. Terkadang terdengar suara Seungho menghardik Joon dan Mir yang kebanyakan main daripada bekerja, namun Seungho lebih sering tertawa bersama mereka.

“Hyung-ah…” panggil Thunder.

GO mendongakkan kepalanya dan melihat Thunder meletakkan kunci mobil di meja dapur.

“Perlu sedikit usaha untuk meminjam mobil dari noona-ku, tapi rupanya ketika kusebut nama hyung, dia melunak. Harusnya aku langsung sebut nama hyung dari pertama.”
GO tertawa, “gomawo, Sanghyun ah~”
“Masakannya sudah selesai?”
“Sedikit lagi.”
“Kita mulai sekarang saja belajar lagu itu, hyung.”

GO sudah mengerahkan segala kemampuannya selama satu setengah jam dia mempelajari lagu itu dan membiasakan bernyanyi sambil main piano. Setengah jam berikutnya dia mempersiapkan penampilannya agar terlihat sempurna untuk malam itu.

“Aigo… Byunghee hyung kita memang paling tampan,” puji Mir sambil merapikan jas GO.
“Byunghee, gandeng tangannya dan jangan lupa bukakan pintu mobil untuknya,” pesan Seungho.
“Nyalakan lilin kalau malam tiba,” tambah Joon.
“Kami tidak akan ada disini, supaya tidak mengganggu proses syuting. Bersikap natural dan aku yakin kau akan memenangkan hatinya.”
“Hyung, dongsaengdeul… gomawo,” ucap GO tulus.
Thunder menepuk pundak GO, “kalau hyung berhasil, kamilah yang bahagia.”
“Sudah, sana pergi, takutnya kalian terlambat,” tukas Seungho sambil tersenyum.

***

“Jadi, apakah para yeoja menikmati kencan kejutan yang disiapkan para namja?” tanya Kangin yang disambut tawa Kwanghee.
“Nah, waktunya menghitung point dari misi ketiga hari ini. Para yeoja mungkin pernah ingat kalian pernah mengisi suatu daftar mengenai acara kencan impian kalian pada awal mengikuti Love Scandal?” tanya Kwanghee.
“Oh, omona… aku ingat itu,” celetuk Haru setengah berbisik, “aku hanya main-main ketika mengisinya. Aku tidak tau daftar itu ternyata serius!”
“Jadi, berdasarkan daftar itu, kita akan melihat seberapa cocok kencan malam ini dengan detail yang dituliskan oleh sang yeoja. Silakan lihat ke layar,” pinta Kwanghee.

Semua peserta menghadap kamera utama, sementara Kangin memegang selembar kertas dan Kwanghee memegang pena.

“Daftar dari Shin Eunhwa,” baca Kangin.

Kwanghee membacakan detail kencan yang disiapkan Hyunjoong seperti tempat kencan, perlakuan khusus apa yang sudah dilakukannya dan banyak lagi. Kangin memberi tanda check pada setiap kesamaan antara daftar kencan impian dan kencan yang disiapkan sang namja. Pasangan pertama mendapat 3 dari 10 point dari daftar; pasangan kedua mendapat 6 dari 10 point; sementara pasangan ketiga (Taemin-Haru, Mugung ikut menunggu dengan tegang) mendapat 1 dari 12 point. Mungkin memang benar Haru mengisi daftar itu dengan main-main.

“Pasangan keempat, GO dan Mugung. Pantai, salah; taman bermain, salah; buket bunga, benar; digandeng, benar; diperlakukan khusus yang bisa dikategorikan dibukakan pintu mobil, benar; makan malam romantic, benar; masakan dari namja, benar; kembang api, salah; minuman alcohol, benar; piano, benar; nyanyian, benar; puisi, salah; pemandangan langit malam, benar; kado, salah; romantic kiss,” Kwanghee berhenti sebentar dan tertawa, “itu juga tidak ya… salah. Jadi, ada berapa, Kangin-sshi?”
“9 dari 15,” ucap Kangin menghitung.

Kedua MC sekarang menghitung point Kyuhyun, ternyata 8 dari 12 point.

“Jadi sudah jelas, untuk misi ketiga, GO-Mugung mendapat point 100; Kyuhyun-Jira 50; Soohyun-Raekyo 25; Hyunjoong-Eunhwa 10. Chukae untuk GO dan Mugung!”
“Mugung-sshi, apakah kau senang dengan kencan yang disiapkan GO? Sembilan dari 15! Tidak buruk, kupikir?” tanya Kwanghee.
“Aku… terharu. Aku benar-benar berterimakasih pada GO,” jawab Mugung sambil tersenyum.
“Nah… sekarang tiap pasangan boleh kembali ke apartemen. Besok misi keempat akan dimulai jam 9 pagi,” kata Kangin.
“Anyeong~~~”

***

“Aaargh… badanku sakit sekali,” keluh GO, merebahkan dirinya di tempatnya tidur semalam, di lantai kamar Mugung.

Mugung tertawa dan memandangi GO.

“Tidur saja di ranjang,” kata Mugung, “pasti kau benar-benar capek hari ini. Syuting dari pagi hari dan menyiapkan semua itu untukku.”
“Untung aku punya semua member MBLAQ membantuku. Tadi… apa katamu? Aku tidur di ranjang? Kita mau tidur bersama?”

Mugung bangkit dari kursinya, menyambar bantal di ranjang dan melemparnya ke GO. Bantal itu tepat menimpuk wajah GO. GO duduk dan tertawa.

“Maksudku, kau tidur dulu. Aku masih harus bekerja. Nanti aku bangunkan kau kalau aku sudah selesai dan kau pindah lagi ke bawah.”
“Hahaha… aku terlalu banyak berharap rupanya.”

GO membanting dirinya di ranjang. Mugung mendengus melihat wajah GO yang tampak lega.

“Aku akan tidur duluan, Mugung. Jangan tidur kemalaman… kita harus bangun pagi besok. Dan kau bisa bersantai lagi selama sisa waktu setelah misi besok. Aku masih harus rekaman lagi.”
“Ne. Jaljayo~”

GO memejamkan matanya.

“Mugung, mungkin suatu hari… kalau bisa, aku akan mewujudkan semua point dari kencan impianmu.”
“Hmm? GO? Tadi kau bilang apa?”
“Ani. Aku tidur dulu yah.”

Mugung mengerutkan dahinya heran dan beberapa menit kemudian dia kembali berkutat dengan laptopnya. Sesekali, Mugung menoleh untuk melihat GO yang sudah memasang gaya favoritnya saat tidur: gaya 90 derajat. Mugung mendengus.

“GO-ah?”

GO tidak menjawab. Mungkin dia sudah tertidur, pikir Mugung.

“Gomawo, GO. Terima kasih untuk segalanya.”

GO bergeming. Mugung tersenyum sedih.

“Tapi semua ini… akan berakhir empat hari lagi.”

Mugung menggelengkan kepalanya dan kembali tenggelam dalam kesibukannya.

***

No comments:

Post a Comment