When Our Dreams Come
True
I Finally Found You
Chapter 2
Di suatu malam yang pekat, Hyung Joon dan Whyenda kebagian adegan lari2
di bawah hujan. Tentunya ini hujan buatan, tapi dinginnya minta ampun. Hyung
Joon berkali-kali melakukan NG jadi mereka terpaksa mengulang adegan ini untuk
kedelapan kalinya. Whyenda uda kebasahan seluruhnya, dan dia gak bisa ganti
baju, karena kostumnya harus sama. Di percobaan kedelapan, akhirnya adegan itu
berhasil juga. Para kru bersorak senang dan appa Whyenda menyodorkan baju
kering pada Whyenda dan menunggunya di mobil.
Hyung Joon: ”Huatchii!”
Whyenda menyodorkan tissue padanya.
Hyung Joon: ”Kau gak ngerasa dingin?”
Whyenda: ”Aku? Ah, ini uda biasa.”
Hyung Joon: ”Jangan boong. Kau gemetaran tuh.”
Whyenda merapatkan jaket panjangnya. Setelah berganti baju, dia masih
merasa agak dingin. Tapi karena dituntut bersikap profesional, Whyenda berusaha
gak tampak menderita.
Whyenda: ”Aku gapapa koq.”
Hyung Joon: *menyodorkan susu hangat* ”Jangan memaksakan diri. Di depanku
kau bisa lebih jujur.”
Whyenda: ”Hah? Kenapa?”
Hyung Joon: ”Karena kau bisa lebih bersikap natural kalo bareng Mugung.
Beda kalo di depan yang lain.”
Whyenda: ”Kayaknya kita baru kenal kan, Hyung Joon-sshi. Jangan berkata
seolah-olah oppa kenal banget aku. Gomawo susunya. Sampai ketemu besok!”
*ketus*
Hyung Joon melihat punggung Whyenda yang berjalan pergi sambil
mendesahkan nafasnya panjang.
***
Whyenda bangun pagi harinya dengan kepala berat. Dia toh harus syuting
jam 8 pagi, jadi dia bangun jam 6 untuk bersiap-siap.
Whyenda: ”Celaka! Mana mungkin aku demam kan?”
Whyenda segera menuju cermin dan melihat wajahnya yang merah. Whyenda
langsung mandi air hangat dan berusaha menutupi wajah merahnya dengan make-up.
Tapi langkahnya yang sempoyongan gak lepas dari mata appa dan ommanya yang
menunggunya di meja makan untuk sarapan.
Whyenda: ”Anyong, omma... appa...”
Appa Whyenda: ”Whyenda, sakit?”
Whyenda: ”Ye, appa... sepertinya begitu.”
Omma Whyenda: ”Tapi Whyenda gak boleh tampak lemah! Berjalanlah dengan
lebih tegap!”
Whyenda langsung menegapkan tubuhnya. Benar, dia gak boleh tampak lemah.
Dia harus sempurna.
Appa Whyenda: ”Whyenda harus kuat sampai setidaknya selesai semua
schedule hari ini, mengerti?”
Whyenda: ”Araso, appa.”
Dan Whyenda makan dengan lesu, seperti biasa, tanpa bicara, bersama
ortunya.
***
Di suatu rumah, empat cwe muda kembali berkumpul.
Cwe 1: ”Hei aku punya info menarik!”
Cwe 2: ”Apa? Tentang Whyenda si munafik?”
Cwe 1: ”Tepat banget! Dengar nih hasil penelitianku...”
Cwe 1 mengungkapkan hasil penelitiannya yang membuat ketiga temannya
membelalakkan mata mereka. Ini benar2 info yang bagus dan sayang untuk
dilewatkan.
Cwe 3: ”Ahh jadi kita bisa langsung lancarkan rencana kita kan?”
Cwe 4: ”Tentu!”
***
Whyenda datang ke lokasi syuting, berusaha sebisa mungkin gak tampak
sakit. Namun begitu turun mobil, Whyenda sedikit sempoyongan dan menabrak anak
cwe kecil yang kira2 berumur 10 tahun yang kebetulan lewat.
Whyenda: ”Ahh... mianhamnida...” ><
Cwe: ”Onnie gapapa? Onnie kayaknya sakit.” ><
Whyenda: ”Onnie gapapa.” *membantu si anak berdiri* ”Dongsaeng gapapa?”
Cwe: ”Ye, onnie.” *meneliti Whyenda* ”Onnie Whyenda kan? Wahh... onnie
idolaku!” ><
Whyenda: ”Geuraeyo?”
Cwe: ”Aku mau foto bareng dan minta tanda tangan onnie, boleh?”
Whyenda: ”Ahh, boleh.” ^^
Whyenda melayani si gadis kecil berfoto dan tanda tangan, lalu kembali ke
lokasi syuting. Whyenda meyakinkan dirinya untuk tampak sehat. Dia syuting
dengan sempurna untuk 4 adegan pertama, lalu para artis beristirahat. Whyenda
berjalan menuju kolam kecil gak jauh dari lokasi syuting dan duduk di
tepiannya. Dia merasa sangat pusing. Lalu Whyenda mendengar langkah2 mendekat.
Begitu menoleh, dia melihat Hyung Joon.
Hyung Joon: ”Whyenda, kau gapapa? Kau pucat loh.”
Whyenda: ”Aku gapapa koq. Gomawo.” ^^
Hyung Joon: ”Tapi kau benar2 keliatan sakit. Harusnya kau pulang.”
Whyenda: ”Ya~ oppa ini ada dendam apa denganku? Kenapa mengatur-atur
aku?” *berdiri*
Seketika keseimbangan Whyenda goyah dan dia nyaris jatuh ke kolam.
Beruntung Hyung Joon maju dengan cepat dan menangkap Whyenda pada pinggangnya.
Jadilah Whyenda berhadap-hadapan dengan Hyung Joon dalam pelukan si cwo.
Whyenda merasa jantungnya berdebar. Biasanya dia gak begini. Whyenda adalah
artis profesional yang uda banyak melakukan adegan romantis dengan banyak aktor
tampan, tapi baru kali ini, Whyenda merasa gugup. Hyung Joon lebih tampan kalo
dipandang dari jarak dekat seperti ini. Hyung Joon tersenyum manis padanya.
Ki Bum: ”Err~ mian kalo aku ganggu.”
Hyung Joon langsung melepaskan Whyenda dan mereka memisahkan diri sejauh
satu meter ketika melihat Ki Bum datang. Tapi Ki Bum melihat apa yang barusan
mereka lakukan, dan tersenyum kecil. Wajah kedua orang di depannya merah.
Ki Bum: *menyodorkan hape* ”Nih Whyen, cwe judes mencarimu.”
Whyenda: ”Hah? Siapa?”
Ki Bum: *masih menyodorkan hape* ”Sahabat kentalmu. Ayo terimalah dulu.”
Whyenda kebingungan dan mengambil Samsung Ki Bum.
Whyenda: ”Yoboseyo.”
Suara Mugung yang menyenangkan terdengar dari hape itu.
Mugung: ”Whyenda!!!! Ini aku! Kemana hapemu? Kenapa kau gak
mengangkatnya?”
Whyenda: ”Hah? Apa?”
Whyenda sibuk memeriksa saku celananya, lalu berjalan menuju tasnya yang
diletakkan di dekat lokasi syuting, tapi gak menemukan Sonernya. Hyung Joon dan
Ki Bum mengikutinya dengan tampang kebingungan.
Whyenda: ”Hapeku gak ada, Mugung!”
Mugung: ”Apa kecurian? Ato jatuh?”
Whyenda berusaha mengingat-ingat. Jatuh… astaga, pikirnya.
Whyenda: ”Mungkin jatuh, Mugung. Tadi pagi aku menabrak anak kecil di
depan lokasi syuting!”
Mugung: ”Wahh gawat tuh. Kalo ditemukan fans kau bisa mati, Whyen. Kau
syuting dulu tenang2, aku akan bantu kau carikan.”
Whyenda: ”Gomawo, Mugung. Tolong yah.”
Mugung: “Beres, Whyen.”
Hubungan telepon diputus dan Whyenda mengembalikan Samsung ke pemilik
aslinya.
Hyung Joon: ”Ada apa?”
Whyenda: ”Hapeku kayaknya jatuh di depan lokasi syuting.”
Hyung Joon: ”Kita bisa minta tolong kru mencarikan.”
Whyenda: ”Mugung juga akan membantu.”
Ki Bum: ”Koq bisa jatuh sih? Itu kan bahaya! Nomor hape artis2 laen...
nomor hapeku... semuanya ada di hapemu kan?”
Whyenda: ”Aku menabrak anak kecil tadi pagi.” *menyipitkan mata memandang
Ki Bum* ”Ngomong2 Bum, sejak kapan kau dan Mugung tukaran nomor hape?”
Ki Bum: ”Yei~ aku gak bertukar nomor lagi sama dia.”
Whyenda: ”Lha, gimana Mugung bisa meneleponmu?”
Ki Bum: ”Yang benar sih aku yang menyelidiki nomornya.” XD ”Aku
menggerecokinya dengan SMS beberapa hari ini.”
H+W: =.=”
Whyenda agak gak konsen di syuting 3 adegan berikutnya. Selain merasa
pusing, dia agak khawatir dengan rahasia2 di hapenya. Dia berharap hapenya
ditemukan orang yang baik. Syuting hari itu selesai jam 4 sore. Ki Bum kembali
menghampiri Whyenda.
Ki Bum: ”Whyen, Mugung bilang hapemu ada di kantor polisi di depan sini.”
Whyenda: ”Hah? Benarkah?”
Ki Bum: ”Yap. Dia baru SMS aku. Kayaknya harus kau sendiri yang pergi,
soalnya hanya pemilik yang bisa mengambilnya.”
Whyenda: ”Gomawo, Bum.”
Ki Bum dan Hyung Joon memandang sosok Whyenda yang pergi dengan cepat.
Ki Bum: ”Apa yang hyung lakukan dengan Whyenda di dekat kolam tadi?”
Hyung Joon: ”Hah? Apa?”
Ki Bum: ”Jangan berpura-pura. Kalian keliatan akrab koq.” XD ”Mungkin
kalian latihan scene 50 yah?”
Hyung Joon: ”Emang ada apa di scene 50?”
Ki Bum: ”Cek buku skenario hyung, okey? Sampai ketemu besok, Hyung Joon
hyung.” XDD
Hyung Joon langsung mengambil buku skenario dari Chun begitu Ki Bum
pergi. Dia mengecek scene 50 dan matanya terbelalak. Sementara itu, Whyenda
telah sampai di kantor polisi dan melihat Mugung menunggunya.
Whyenda: ”Hei Mugung.”
Mugung: ”Whyen, syukurlah hapemu ada.”
Whyenda: ”Pak polisi, hapeku...”
Polisi: *langsung mengenali Whyenda* ”Whyenda-sshi? Hape Anda
dikembalikan oleh seorang gadis kecil.” *menyerahkan kembali hape Whyenda*
”Anda harus hati2 lain kali.” ^^
Whyenda: ”Ahh kamsahamnida pak.” *menunduk*
Setelah mengambil hapenya, Mugung dan Whyenda berdiskusi soal hape
Whyenda sambil menunggu mobil appa Whyenda yang akan menjemput mereka di depan
kantor polisi.
Mugung: ”Gak ada yang hilang di hapemu, Whyen?”
Whyenda: *mengecek* ”Gak ada sih, Mugung. Mudah2an gak terjadi sesuatu
yah.” ><
Mugung: *meneliti wajah Whyenda* ”Kau sakit, Whyen?”
Whyenda: ”Iyah, aku demam.”
Mugung langsung mengecek suhu Whyenda dengan tangannya. Wajahnya cemas.
Mugung: ”Kau harus langsung istirahat. Ahh, biarkan aku ikut denganmu
hari ini, aku akan merawatmu.” ^^
Whyenda: ”Hah? Jangan gitu ahh Mugung, aku gak enak merepotkanmu.”
Mugung: ”Repot? Sejak kapan aku merasa direpotkan olehmu? Ayolah, seorang
Whyenda harus cepat sembuh.” ^^
Whyenda: ^^
***
No comments:
Post a Comment