Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Tuesday, 15 May 2012

Just You chapter 16


Just You
Chapter 16

CHAPTER NINE

Minna sengaja izin dari Junyoung untuk pergi ke toilet. Dia baru saja mengalami light flashes yang menyebabkan matanya sakit lagi secara tiba-tiba, melihat cahaya terang yang sesungguhnya tidak ada. Minna merasa semakin sering mengalami light flashes dan floaters (melihat benda melayang) akhir-akhir ini. Bahkan, ketika bangun tidur, Minna membutuhkan waktu lebih dari 15 menit supaya matanya benar-benar bisa melihat dengan jelas segala sesuatunya. Minna tersenyum sedih pada bayangan imutnya di kaca toilet. Minna tau keadaannya memburuk, walaupun para dokter itu tidak memberitaunya. Minna sudah harus menyiapkan dirinya menghadapi segala yang terburuk. Dan hal pertama yang akan dilakukan Minna adalah… Dia keluar dari toilet, berjalan perlahan dan hati-hati untuk kembali ke ruang tamu. Junyoung kembali menyambut Minna dengan senyum. Dia duduk di samping Junyoung, mengerjapkan matanya setelah mengalami light flashes sekali lagi.

“Minna, kenapa? Kau sakit?” tanya Junyoung yang heran melihat reaksi Minna.

Minna menggelengkan kepalanya. Dia menatap wajah khawatir Junyoung. Dia tidak bisa meneruskan ini lagi. Minna meraih kedua tangan Junyoung yang hangat dan diletakkannya di pangkuannya. Dia menggenggam tangan Junyoung erat-erat.

“Junyoung-sshijeongmal mianhae,” sesal Minna.
“Kenapa kau minta maaf? Kau tidak melakukan kesalahan, Minna-ya.”
“Tapi aku akan, Junyoung-sshi. Aku… ingin kau berhenti mencintaiku.”

Junyoung terkesiap. Ada apa ini sebenarnya?

“Apa maksudmu, Minna? Kau tau aku tidak akan melakukannya.”
“Tapi kumohon… lakukanlah. Berhentilah berharap padaku. Aku… aku tidak bisa meneruskan ini, Junyoung-sshi.”
Waeyo, Minna?”
“Aku… aku… mencintai seseorang,” gagap Minna.

Junyoung menghela nafas panjang, tidak lagi memandangi Minna, namun memandangi jendela apartemen Minna. Tubuh Junyoung bergetar sedikit, berusaha menahan amarahnya.

“Minna, setelah apa yang aku lakukan… setelah apa yang kukorbankan… setelah waktu kita…” ucap Junyoung, suaranyapun bergetar.
“Junyoung-sshi, mianhae… aku sungguh tidak bisa. Aku tidak ingin Junyoung-sshi mengharapkan apapun lagi dari aku. Junyoung-sshi bisa lebih bahagia lagi… tanpa aku di sisimu.”
“Heechul-kah? Apakah kau masih mencintai Heechul?”

Minna tersentak, air mata menggenang di pelupuk matanya.

Ne, Junyoung-sshi. Aku mencintainya.”

Junyoung melepaskan genggaman tangan Minna dan berdiri menjulang di hadapannya. Bukan ekspresi marah yang terlihat di wajah Junyoung, namun ekspresi kecewa.

“Akhirnya kau bisa mengatakannya dengan jelas padaku, Minna. Akhirnya kau bisa jujur padaku. Kau yakin dengan pilihanmu? Kau tidak menginginkan cintaku lagi?” tanya Junyoung tegas.

Minna memejamkan matanya ketika dilihatnya sosok Junyoung yang berkembang menjadi tiga. Minna melepas kacamatanya sementara air mata mulai mengalir dari matanya yang sakit.

“Aku yakin, Junyoung-sshi. Mianhae… Aku… hanya menganggapmu sebagai sosok oppa bagiku. Kuharap kau mengerti.”

Junyoung memejamkan matanya juga.

“Mungkin… suatu saat nanti. Semoga kau… bahagia, Minna-ya.”

Junyoung benar-benar marah, dia ingin melampiaskan amarahnya, tapi dia tau, tidak ada gunanya merasa marah. Junyoung malah akan jadi pengecut jika kalah pada amarahnya. Dia meninggalkan apartemen Minna dan tersenyum getir. Junyoung baru saja dikalahkan Heechul.

“Ternyata… begini rasanya kalah bersaing cinta dengan orang yang sudah kau anggap sahabatmu sendiri. Rasanya… begitu membuat frustasi,” ucap Junyoung getir.

Sepeninggal Junyoung, Minna menangis lagi. Tapi ini tangisan lega. Dia tidak ingin Junyoung mencintai seorang gadis yang sakit, nanti Junyoung-lah yang akan dikecewakan.

“Mianhae, Junyoung. Aku tau kau begitu baik… aku merasakan cintamu yang tulus… seorang gadis yang waras tidak akan menolak cinta dan perhatianmu. Tapi aku sedikit tidak waras, Junyoung. Andaikan aku tidak sakit, aku pasti akan belajar melupakan Heechul dan mencintaimu. Aku akan merelakan Heechul dan Hyomi, lalu memulai segalanya dari awal denganmu. Tapi… bukan begitu keadaannya sekarang, Junyoung. Suatu hari kau akan mengerti, akan melihat aku yang…”

Minna menghela nafas panjang. Dengan begini, kalau terjadi sesuatu padanya nantinya, Junyoung tidak akan menyesal. Lalu langkah berikutnya… Minna menghentikan tangisnya. Dia hanya ingin menyampaikan perasaannya sebelum segalanya terlambat. Minna meraih ponselnya untuk mengirimkan SMS pada Heechul.

***

Heechul melangkah tergesa memasuki lift Star Empire. Sebuah SMS yang dikirimkan Minna semalam membuat Heechul tidak bisa tidur.

To: Heechul
Besok jam sembilan pagi, aku menunggumu di ruang latihan lama.

Heechul bahkan berlari menuju lantai tiga extension dan sudah mendengar denting piano ketika Heechul menginjakkan kaki di tangga menuju lantai itu. Latihan nada dasar. Dia melihat sosok Minna duduk di hadapan piano di ruangan yang mereka masuki dulu. Heechul mengetuk pintu dan Minna menyambut Heechul dengan senyuman. Senyuman manis yang sudah lama tidak dilihatnya. Tanpa berkata apapun, jari Minna sudah kembali menekan tuts-tuts piano. Minna kembali memainkan nada dan menyanyikan lagu “Just You” dengan suara Minna yang unik dan indah.

혼자는 아닌지 걱정해보지만
I worry about you
다정한 그대라서
Because of your kindheartedness
그럴리 없는 사람 행복한가요
Likely, can a person be happy?
이런 내가 필요없을만큼
Even you don’t need a person like me
알아요 부족한 너무 알죠
I know, I know very well I have many shortcomings
하지만 몰라요 누굴 보고 있는지
But I don’t know, who I am looking at

한번만 나를 사랑해줘요
Just love me once
그대는 잃을게 하나도 없죠
There isn’t one thing you should forget
그저 한순간만 나에게
For a moment
시간을 줘요
Give me your time
그것뿐이에요
Just only that

Tidak seperti kali pertama Minna menyanyikan ini, wajahnya yang dulu tampak sedih, kini dia tersenyum pada Heechul. Jantung Heechul berdebar makin kencang. Apakah harapan Heechul akhirnya terkabul? Apakah Minna sedang membalas perasaan cinta Heechul sekarang?

“Terima kasih untuk datang kesini lagi,” ujar Minna.

Heechul duduk di samping Minna di kursi piano, keduanya saling bertukar pandang.

“Aku akan hadir dimanapun kau memintaku, Minna,” kata Heechul.
“Aku minta maaf atas semua kesalahanku. Aku tau aku sudah menyakitimu… aku sudah menjadi begitu jahat padamu…”

Heechul menarik Minna ke dalam pelukannya. Heechul tidak bisa lebih bahagia lagi dari ini.

Ani, Minna, aku tidak butuh itu. Lukaku sudah sembuh… dan kau sama sekali tidak jahat. Hanya aku mohon… jangan suruh aku kembali lagi pada Hyomi. Aku tidak bisa mencintainya.”

Minna memberanikan diri untuk membalas pelukan Heechul. Baru saja matanya menjadi kabur lagi dan dia takut melihat sosok Heechul yang kabur di hadapannya. Minna memejamkan matanya dan merasakan Heechul yang ada dalam pelukannya. Seperti inilah yang diinginkan Minna. Inilah yang seharusnya sudah dilakukan Minna sejak dulu.

“Besok malam… ayo kita kunjungi kedai itu lagi. Aku merindukannya,” ajak Minna.
“Ayo, Minna! Ayo kita buat taruhan… yang terlambat harus traktir makanannya.”

Minna tertawa, matanya masih terpejam.

“Tentu, aku tidak takut!” seru Minna.

Minna meletakkan kepalanya di dada Heechul, didengarnya detak jantung Heechul. Dia ingin didekap begini selamanya oleh Heechul. Walaupun Minna mati, dia akan pergi dengan tenang.

“Heechul oppa…”

Heechul makin mengeratkan pelukannya. Senyum terbaik Heechul sedang terlukis di wajah tampannya saat ini. Heechul berjanji akan melindungi Minna mulai saat ini dan akan membuatnya bahagia.

Sementara itu… Hyomi menekan tombol pada ponselnya dengan tangan gemetar. Dia baru saja mendapatkan foto yang bagus… Minna dan Heechul yang tengah berpelukan. Hati Hyomi bimbang. Minna… sosok yang begitu disayangi Hyomi… mengkhianatinya lagi. Heechul… sosok yang dicintainya… tidak bisa membalas cintanya. Hyomi menahan amarah dan air matanya sehingga membuat tubuhnya gemetar hebat. Hyomi akan melupakan segala kebaikan yang pernah dia terima. Hatinya sekarang terlalu sakit…

“Jika aku tidak mendapatkan apapun, kalian juga… tidak boleh mendapatkannya,” tegas Hyomi.

Hyomi berlari cepat meninggalkan tempat itu, tujuannya hanya satu. Tapi ada sosok lain yang melihat ketergesaan Hyomi dan memutuskan untuk membuntutinya. Dia mengatur nafasnya yang terputus-putus di depan pintu ruangan berplakat “Park Jekyung.” Hyomi melangkah memasuki ruangan itu setelah mengetuk pintunya, sedangkan sosok yang membuntutinya tadi membuka kenop pintu dengan perlahan untuk mendengarkan pembicaraannya dan Park sajangnim.

1 comment:

  1. AKHIRNYA MINNA NGAKU KE JUNYOUNG HOORAAAY .___.

    “Tapi aku akan, Junyoung-sshi. Aku… ingin kau berhenti mencintaiku.”
    [*] OMG KEREN (?) Jahat2 gitu sie, kasian junyoung'a, tp saya suka ketegasan dy yg kek gini *O*

    seorang gadis yang waras tidak akan menolak cinta dan perhatianmu. Tapi aku sedikit tidak waras, Junyoung.
    [*] MINNA KEREN KATA2NYA *O*

    omg. akhirnya minna ama heechul .... nah ini slg jujur baru saya suka T^T
    eeeeh. tapi itu hyomi jahat bgd :| pikiran'a picik :|

    itu siapa yg ngelyat? O_O minwoo kah? junyoung kah? D:

    ~Stella.

    ReplyDelete