When Our Dreams Come
True
I Finally Found You
Chapter 6
Whyenda deg2an tentang rencana mereka mengerjai Hyung Joon. Semua kru
telah dikontak Chun untuk menjalankan rencana ini, yaitu mengacuhkan Hyung Joon
untuk segala hal, kecuali coklat. Hyung Joon muncul di lokasi syuting dengan
tampang lugu seperti biasa, sebaliknya Ki Bum tampak pucat. Whyenda
menyenggolnya.
Whyenda: ”Kau kenapa?”
Ki Bum: ”Cuma kurang istirahat.”
Whyenda: ”Jangan2 yang nyemplung ke kolam kau lagi, bukannya Joon oppa.”
Ki Bum: ”Kalo hal itu, kau masih bisa mengandalkanku.” ^^
Whyenda: ”Syukurlah.” ^^
Sutradara menginstruksikan syuting dimulai. Whyenda berpikir keras
bagaimana bisa membuat Hyung Joon terlihat salah. Mereka melakukan adegan
bersepeda malam ini, di tengah taman kota. Whyenda duduk di bagian depan sepeda
sementara Hyung Joon di belakangnya yang mengendarai sepeda. Adegan itu
terlihat romantis. Sayangnya harus dirusak. Baru ajah Whyenda sibuk berpikir
sambil berakting, rupanya kru telah meletakkan batu kali yang lumayan besar di
jalur yang akan mereka lewati, membuat keseimbangan mereka goyah dan... bruk!
Keduanya terjatuh.
Sutradara: ”Cut! Apa kau tidak bisa naik sepeda, Hyung Joon?”
Hyung Joon: ”Hah? Pak... ada... batu disini.”
Sutradara mendekati mereka.
Sutradara: ”Ahh benar.” *menoleh ke kru* ”Apa yang kalian lakukan hah?
Kalian tidak digaji yah? Kalian digaji untuk membereskan lokasi syuting,
mengerti tidak sih? Cepat bereskan ini!”
Para kru berlari ke lokasi untuk membereskan batu2 yang berserakan.
Tampang2 ketakutan mereka bisa membuat mereka memenangkan piala figuran terbaik
di ajang penghargaan, membuat Whyenda merasa geli dalam hatinya.
Sutradara: ”Kau juga, Hyung Joon, harusnya matamu meneliti jalanan dulu!”
Hyung Joon: ”Mianhae, pak...”
Sutradara: ”Ulangi!”
Kru, sutradara, Whyenda dan Hyung Joon kembali ke posisi syuting kembali.
Kali ini Whyenda harus bertindak, dia masih berpikir harus bagaimana baiknya.
Akhirnya dia berpikir untuk sedikit bergoyang. Dan hasilnya memuaskan: mereka
terjatuh lagi.
Sutradara: ”Cut! Aigo!! Kalian kenapa??”
Whyenda: ”Joon oppa... mianhae tadi ada lalat terbang di sekitar mukaku.”
><
Hyung Joon: ”Gwaenchana Whyen...”
Sutradara: ”Ya~ kalian malam ini mau main2 yah?”
Hyung Joon: ”Mianhae pak, aku yang salah. Tadi aku mau bersin!”
Sutradara: ”Hyung Joon, berhentilah main2!”
Hyung Joon membungkukkan badannya berkali-kali ke sutradara dan membuat
Whyenda sedikit gak tega. Padahal itu tadi salahnya, tapi Hyung Joon malah
mengaku ke sutradara itu salahnya. Chun memberikan jempol untuk Whyenda dan
Whyenda tau dia harus lebih berusaha. Syuting dimulai lagi. Whyenda kali ini
berpikir untuk melakukan tindakan yang lebih ekstrim. Saat syuting berjalan
setengah, Whyenda yang duduk menyamping di sepeda tiba2 memeluk Hyung Joon.
Whyenda: ”Joon oppa, ada orang!!!! Jangan ditabrak!”
Hyung Joon kaget, mengerem sepedanya dan mereka terjatuh. Whyenda
tertimpa sepeda itu.
Hyung Joon: ”Whyenda! Gwaenchana?” ><
Whyenda: ”Aduuuh...” ><
Hyung Joon cepat2 menyingkirkan sepeda itu.
Hyung Joon: ”Tanganmu berdarah, Whyen.”
Whyenda: ”Gwaenchana. Kita kan gak nabrak orang yah, Joon oppa?”
Hyung Joon: ”Orang? Aku gak ngeliat ada orang?”
Whyenda: ”Ada koq. Tadi aku liat dia jalan dari situ.” *menunjuk kiri*
”Ke situ.” *menunjuk kanan* ”Cwe pake baju putih. Rambutnya panjang dan
cantik.”
Hyun Joong: ”Whyen... kau gak salah liat kan?” *merinding*
Whyenda: ”Beneran ada koq! Mana yah cwe cantik itu?” 0.0
Sutradara: ”Bagus sekali kalian berdua malam ini. Penampilan yang
menawan.” *clap hands*
Kedua orang ini langsung berdiri.
Hyung Joon: ”Pak...”
Sutradara: ”KALIAN BISA DAPAT PENGHARGAAN AKTOR-AKTRIS PELAWAK TERBAIK!”
Whyenda: ”Mianhae pak, semua ini salahku...”
Hyung Joon: ”Bukan pak, ini salahku...”
Sutradara: ”DUA2NYA SALAH! DUA2NYA GAK BERES! Kau, Whyenda, apa sih yang
kau pikirkan? Mana ada cwe yang lewat?”
Whyenda: ”Lha~ tadi...”
Sutradara: ”Cuci muka! Dan...” *melihat lengan Whyenda yang berdarah* ”Kenapa
ini? HYUNG JOON, APA KAU TAU KULIT WHYENDA SANGAT BERHARGA?”
Hyung Joon: ”Mianhae, pak...”
Sutradara: ”Apa satu kata maaf sudah cukup, hah? KAU PIKIR KITA LAGI
MAIN2! KAU TIDAK SERIUS! PULANGLAH KE RUMAH, SANA!” *menoleh, mencari-cari
seseorang* ”Ya~ kau, Kim Ki Bum!”
Ki Bum: ”Ye~ pak.” *ketakutan*
Sutradara: ”Rawat Whyenda! Kalo lukanya gak membaik, kau juga pulang!”
Ki Bum: *mengumpat* ”Kenapa aku juga kena?”
Ki Bum menghampiri Whyenda dan menggandengnya menuju van di lokasi
syuting, sementara Chun membimbing Hyung Joon duduk di bangku panjang lumayan
jauh dari mereka. Chun memberikan dua jempol, yang gak diliat Hyung Joon, pada
Ki Bum dan Whyenda.
Ki Bum: ”Heheh... luar biasa, Whyen.” XDD *mengambil kotak P3K*
Whyenda: ”Cuma aku harus berkorban kan?”
Ki Bum: ”Cukup setimpal kalo kita bisa liat sisi Hyung Joon yang laen.
Liat tuh.”
Whyenda mengikuti arah telunjuk Ki Bum. Di kejauhan sana, gak salah lagi,
Hyung Joon tampaknya tengah menangis. Dia mengambil tissue yang disodorkan Chun
dan menghapus sesuatu di wajahnya. Air mata XDD
Whyenda: ”Aku mau melihatnya dari dekat.”
Ki Bum: ”Ntar dia curiga. Tenang... masih ada kolam, okey? Dari sana
pasti lebih jelas kau liat dia nangis.”
Sutradara tiba2 muncul dan membuat Whyenda-Ki Bum, Chun-Hyung Joon kaget.
Yah, Whyenda-Ki Bum-Chun sih Cuma setengah kaget, mereka tau itu ada di
skenario.
Sutradara: ”Ya~ kau Hyung Joon, cepat bersiap untuk adegan berikutnya!
Yang sepeda lanjutkan besok saja!” *menoleh ke Whyenda-Ki Bum* ”Ki Bum, kau
juga cepat!”
K+H: ”Ye!!”
Hyung Joon dan Ki Bum (berpura-pura) bergegas ke lokasi syuting. Whyenda
dan Chun berdiri agak jauh untuk menonton adegan itu. Entah kenapa tiba2
Whyenda merindukan Mugung. Andaikan Mugung ada disini, pasti dia bisa membantu
mengerjai Hyung Joon, plus, Whyenda akan dapat adegan gratis menonton
pertempuran Mugung vs Ki Bum yang gak ada habisnya.
Sutradara: ”Action!”
Lamunan Whyenda terusik. Kini dia memperhatikan Ki Bum dan Hyung Joon
melakukan adegan ”memperebutkan Whyenda” di pinggir kolam. Adegan itu tampak
nyata, mereka saling berteriak dan bertampang galak, plus mulai saling dorong
dan jotos. Tapi yang di luar skenario, Ki Bum bergeser ketika Hyung Joon hendak
mendorongnya. Jadi keseimbangan Hyung Joon goyah dan... byurrr! Hyung Joon
basah seluruhnya, dia tersungkur di kolam yang untungnya gak begitu dalam. Para
kru tertawa, tapi sutradara marah dan memukulkan kursinya ke batu besar di
pinggir kolam.
Sutradara: ”Kalian pikir ini lucu hah!!”
Suasana langsung mencekam. Hyung Joon yang berusaha berdiri namun gagal,
terpeleset kembali dan kali ini posisinya duduk di kolam. Para kru gak lagi
berani tertawa.
Sutradara: ”CUKUP! KIM HYUNG JOON! KAU KACAU SEKALI HARI INI! APA PERLU
KAU DICORET DARI SERIAL INI? KUPIKIR LEE SUNG MIN AKAN LEBIH COCOK MENGGANTIKANMU!”
Hyung Joon menundukkan kepalanya dengan sedih. Sutradara masih
mengumpatkan makian2 mengerikan. Andaikan itu Whyenda yang dimarahi, Whyenda
yakin rasa percaya dirinya akan jatuh dan dia akan berniat bunuh diri. Mereka
melihat... perlahan... badan Hyung Joon gemetar. Bukan karena dinginnya air
kolam ajah, tapi juga karena dia mulai menangis terisak. Dan suara isakannya
terdengar! Suara tangisannya bagai anak kecil. Sekarang Whyenda tau kenapa nama
stage-nya adalah Baby Joon. Rupanya dia emang kayak Baby. Sutradara masih
menikmati perannya untuk memarahi Hyung Joon dan Ki Bum ikut memarahinya,
karena menurutnya, Hyung Joon-lah yang membuatnya terpaksa merubah posisi
karena takut membelakangi kamera.
Chun: ”Kupikir uda cukup. Whyenda?”
Whyenda: “Ye, oppa.”
Whyenda ke belakang, meninggalkan Hyung Joon yang masih jadi bulan2an.
Hyung Joon: ”Hiks... hiks... pak... Bum... mianhae... aku... aku... gak
sengaja... hiks...” T.T
Sutradara: ”KAU INI LEBIH COCOK NYANYI SAJA! BESOK TIDAK PERLU DATANG KE
LOKASI SYUTING LAGI, MENGERTI!”
Hyung Joon: ”Tapi... tapi... aku masih ingin datang besok... masih
ingin... hiks... mencoba...” T.T
Sutradara: ”Tanggal berapa besok?”
Hyung Joon: ”Hah?” T.T
Sutradara: ”Tanggal berapa besok, aku tanya kau?”
Hyung Joon: ”4 Agustus?” T.T
Sutradara: ”Dan tanggal berapa hari ini?”
Hyung Joon: ”3 Agustus.” .><.
Sutradara: ”Ya? Ada apa dengan tanggal ini?”
Hyung Joon: ”I... ini...” .><.
Whyenda datang dari kejauhan, wajahnya tampak bercahaya karena pantulan
sinar lilin2 dari kue besar yang dibawanya. Whyenda tersenyum, tampak sangat
cantik.
Whyenda: ”Saengil chukkahamnida~~”
Semuanya ikut menyanyikan lagu ”Saengil chukkahamnida” untuk Hyung Joon
yang kebingungan. Ki Bum berjalan dengan cool ke kolam dan membantu Hyung Joon
berdiri. Dia membawa Hyung Joon ke hadapan Whyenda dan berdiri di tengah kru.
Sekarang Hyung Joon dan Whyenda berhadap-hadapan.
Hyung Joon: ”Ini...”
Whyenda: ”Saengil chukkahamnida... Hyung Joon oppa.” ^^
Hyung Joon: ”Aku...” *baru nyadar* ”Hah??? Jadi kalian semua ngerjain
aku?”
Whyenda: ”Benar.”
Hyung Joon: ”Whyenda juga?”
Whyenda: ”Benar.”
Hyung Joon: *menoleh ke Ki Bum* ”Bum juga?”
Ki Bum: *mengangguk” ^^
Hyung Joon: ”Pak sutradara juga?”
Sutradara tertawa dan membuat semua orang yang ada di lokasi itu ikut
tertawa.
Hyung Joon: ”Chun hyung juga?” *menunjuk Chun*
Chun: ”Bisa dibilang idenya malah dari aku. Mianhae Joon.” XD
Kru: ”Kami juga loh.” *kompak*
Hyung Joon: ”Jadi batu2... hilang keseimbangan... cwe hantu... tercebur
di kolam... semuanya ide kalian? Ngerjain aku? Juga marah2 ini?”
Semua: ”Ye!!”
Hyung Joon: ”Haiiiish... kalian ini!” .><.
Semua: ”Kim Hyung Joon, saengil chukkahamnida... sarangheyo!!”
Semua orang, kecuali Whyenda, membentuk pose love untuk Hyung Joon,
membuat Hyung Joon terharu dan menangis sekali lagi. Kali ini Whyenda bisa
melihat Hyung Joon menangis dari dekat, dan wajah menangis Hyung Joon sangat
manis, Whyenda bahkan menyukai ekspresi tangis itu. Hyung Joon masih terlihat
tampan, bahkan ketika dia menangis.
Whyenda: ”Ayo Joon oppa, make a wish.” ^^
Hyung Joon menahan isakannya dan mulai make a wish di depan kuenya dan
Whyenda. Sekali lagi, Whyenda merasakan jantungnya berdetak. Jelas ada sesuatu
yang gak beres. Mungkin Whyenda uda jatuh cinta pada bayi di hadapannya ini.
Ketika Hyung Joon membuka matanya yang berbinar dan meniup lilin2 di hadapan
Whyenda, Whyenda merasakan kebahagiaan itu hadir untuknya juga. Senyum Hyung
Joon, tangis Hyung Joon, bahkan keberadaan Hyung Joon, sepertinya memberi
Whyenda makna yang berbeda.
Hyung Joon: ”Gomawo semuanya... aku sangat terharu.” .><.
Whyenda: ”Mudah2an wishes oppa terkabul.”
Hyung Joon: “Amin!” ^^
Dan acara dilanjutkan dengan makan kue serta colek-mencolek mentega. Ki
Bum merasakan dua hal bertolak belakang berkecamuk di dalam hatinya: bahagia
dengan suasana saat ini, namun juga merasakan kepedihan karena dia dan Mugung
gak akan punya kesempatan untuk bahagia seperti ini.
***
No comments:
Post a Comment