Welcome Here ^0^v

You can read; and then please kindly leave comment(s) so I could improve;
But don't try to STEAL a part or whole part of all post WITHOUT a proper CREDIT; you'll know the risk if you still do it;
Intro: I'm a hyper Cloudsomnia, Jung Heechul IS MINE, OFFICIAL WIFE OF KIM JONGWOON, GO is the OWNER OF MY HEART, definitely a Lively E.L.F and also a multi-fandom: ELF, ZE:A's, Triple S, A+, VIP; I'm a unique, weird and super delusional girl;
Just add my Facebook account: maymugungponks; and follow my Twitter: (hidden for some reason);
But be careful~~ I'm not as easy as you think I might be~

Thursday, 3 May 2012

Love's Arrived chapter 15 part 1


Love’s Arrived
Chapter 15 part 1

15

“Wei, Mei-Mei.”

Gisela mengangkat telepon di handphonenya. Michael menghubunginya.

“Wei, Xiao Wei, ada apa?” tanya Gisela.
“Kau sekarang dimana?” tanya Michael, suaranya terdengar jauh.
“Di lokasi syuting. Tapi syutingku udah selesai.”
“Kau bisa mampir ke lokasi syutingku? Sekarang?”
“Boleh. Di mana alamatnya?”

Dalam waktu setengah jam, Gisela sampai di lokasi syuting serial yang dibintangi Michael. Xiao Wei kenapa, ya? Kok kedengarannya mendesak sekali? Gisela terkejut saat melihat puluhan wartawan berlari menyongsongnya dari arah lokasi syuting. Mereka pasti mau minta konfirmasi artikel heboh di tabloid kemarin itu! Gisela mundur.

“Mei-Mei!!!” terdengar panggilan Michael.

Michael berlari dari arah lokasi syuting, menyeruak di antara para wartawan dan berdiri di samping Gisela. Michael menggandengnya dan menjaga jarak Gisela dari para wartawan.

“Tolong semuanya tenang dulu! Jangan tanya pada Mei-Mei, biar aku yang menjelaskan semuanya! Itu yang ingin kalian ketahui, kan?” tanya Michael, “makanya aku juga membawa Mei-Mei ke sini.”

Semua kasak-kusuk di antara para wartawan terhenti.

“Aku memang menyukai Mei-Mei. Dan aku akan mendekatinya, aku akan berusaha menjadi pacarnya. Aku tidak peduli kalaupun aku harus melepaskan statusku sebagai Michael Wu dari LI LIANG,” tegas Michael, membuat Gisela memandangnya, “aku akan melindungi Mei-Mei!”

Para wartawan kembali heboh. Michael mengambil kesempatan ini untuk menarik Gisela, berlari sejauh mungkin dari mereka. Setelah berlari lumayan jauh, keduanya terengah-engah dan berkeringat, mereka duduk bersembunyi di balik semak-semak.

“Xiao Wei, apakah… semua yang kau katakan benar?”
“Kau pikir aku bercanda, Mei-Mei? Aku serius! Biarkan aku mencoba… menjadi pangeran di hatimu.”

Michael tersenyum dan membuat hati Gisela luluh. Xiao Li, kurasa kau benar… ada seseorang yang pantas dan tak pantas kucintai…

*******

Albert dan Nathan sedang makan malam saat Michael baru pulang.

“Wan an.”
“Xiao Wei, pernyataanmu baru saja disiarkan infotainment tadi. Kau serius?” tanya Albert, melupakan makan malamnya.

Sebelum Michael menjawab, ternyata Alex baru datang. Sudah seminggu terakhir dia kembali ke rumah Zhou Mama. Kurasa timingnya kurang tepat. Aku malas sekali mendengar mereka bertengkar, Nathan menghela nafas panjang.

“Menyambar topik Wen Chun, selamat karena kau berani mengungkapkan perasaanmu di depan pers,” kata Alex, pandangannya dingin.
“Xie xie. Setidaknya aku melakukan sesuatu yang benar, daripada aku menyembunyikan perasaanku, seperti orang bodoh,” ucap Michael.

Alex mendorong Michael.

“Hei!!!” teriak Albert, langsung berdiri di antara keduanya.
“Xiang Chen, kau tahu nggak, Mei-Mei mengharapkan satu pernyataan darimu untuk semua orang, supaya statusnya jelas! Cuma satu kalimat sederhana aja nggak bisa kau ungkapkan,” teriak Michael, “kau bukan cowok! Fans apa! Aku nggak takut kehilangan fans! Aku bahkan berani melepaskan semua ini, kalau memang itu yang diharapkan Mei-Mei!”
“Kau nggak menghargai fansmu!” tuduh Alex, berusaha menyingkirkan Albert yang menekan dadanya.
“Aku bukan nggak menghargai! Aku hanya menunjukkan apa yang bisa kita korbankan untuk cinta! Kau lihat Ming Jun! apa dia kehilangan fansnya setelah pernyataan cintanya pada Xiao Li?” tanya Michael, “nggak! Dia baik-baik aja!”
“Kalau kau memang nggak gila popularitas, Xiao Wei, silahkan keluar dari LI LIANG!”
“Aku akan mengundurkan diri sesuai permintaanmu!”

Michael masuk ke kamarnya. Albert akhirnya melepaskan Alex.

“Aku mau pulang!”

Alex berlari keluar rumah. Albert dan Nathan geleng-geleng.

“Wen Chun, kurasa Xiao Wei serius soal dia bisa melepaskan segalanya demi Mei-Mei. Dia mencintai Mei-Mei,” kata Nathan, “dan keberaniannya mengungkapkan perasaannya di depan pers sebenarnya sangat melukai hati Xiang Chen. Kurasa kau tahu mengapa.”
“Aku paham. Soalnya itu menunjukkan titik lemahnya, yang malah menjadi keberanian Xiao Wei. Tapi Ming Jun, apa benar karier kita akan tamat?” tanya Albert.
“Aku nggak tahu, Wen Chun. Aku akan berusaha supaya mereka baikan, meskipun aku juga harus mengorbankan segala-galanya.”
“Jangan ngomong kalimat itu lagi. Aku sensitif sekali mendengarnya.”
“Jangan salahkan Mei-Mei atas semua yang terjadi.”
“Kau tenang aja, Ming Jun, aku juga sayang Mei-Mei. Aku malah kasihan karena sepertinya Mei-Mei kehilangan arah sekarang. Aku mau pergi menghiburnya,” tegas Albert, bangkit dari kursinya, “soalnya dia selalu ketawa kalau ketemu denganku. Urusan mereka, aku serahkan padamu, Ming Jun.”

*******

“Mei-Mei, kau nggak takut ya, bawa mobil sekebut ini?”

Michael sedang naik mobil Gisela. Seperti biasa, Gisela membawa mobilnya kebut-kebutan.

“Udah biasa. Lagian, aku masih kalah ngebut dibanding Xiang Chen ge,” jawab Gisela.

Dia menyebut Xiang Chen lagi.

“Kita mau kemana?” tanya Michael.
“Aku kepingin makan masakan Jepang. Kau mau kan, temani aku?”
“Tentu. Aku kan juga suka masakan Jepang.”
“Bagus. Kau mirip sekali dengan Xiang Chen ge dan Ming-Ming ge.”

Lagi. Mereka berhenti di restoran Jepang tempat Gisela pernah makan bersama Alex. Si pelayan berpakaian kimono menghampiri meja mereka. Gisela memesan banyak sekali makanan.

“Kau mau makan semua itu, Mei-Mei?”
“Nggak, dong. Aku pesankan bagianmu juga.”
“Tapi aku nggak makan tempura, Mei-Mei. Kau lupa ya, kalau aku alergi dengan udang?”
“Oh, dui bu qi. Aku udah kebiasaan memesan tempura. Soalnya itu makanan favoritku dan Xiang Chen ge. Maaf ya, pesanannya bisa diganti?” tanya Gisela pada si waitress.

Michael menghela nafas. Keduanya makan sampai kenyang sekali.

“Mei-Mei, aku senang sekali lihat nafsu makanmu udah kembali.”
“Ini semua kan berkat kamu. Kenapa ya, semua orang senang sekali lihat aku makannya banyak? Kecuali Ming Jun ge.”
“Soalnya kau cute sekali kalau pipimu tembam. Dan Ming Jun bukan nggak suka lihat kau makan banyak. Dia Cuma takut kau jadi gemuk.”
“Tapi sekarang aku jadi langsing berkat dia.”
“Mei-Mei, kita ke danau yang waktu itu, yuk! Langitnya cerah, nih.”
“Boleh.”
“Tunggu, aku yang traktir malam ini.”
“Xie xie.”

Dari restoran Jepang, keduanya pergi ke danau. Seperti biasa, mereka tiduran di tikar, memandangi bintang. Kali ini, Gisela langsung saja tiduran di tangan kanan Michael yang direntangkannya. Gisela tiduran sedekat mungkin dengan Michael.

“Kenapa? Kau kedinginan, ya?”
“Sedikit.”

Michael membuka jaketnya dan menutupi badan mereka berdua.

“Aku yang salah lihat, atau yang di situ bukan posisinya Biduk Besar lagi?”

Gisela menunjuk rasi bintang di langit yang cerah.

“Itu masih Biduk Besar, kok. Kau nggak lihat beberapa bintang yang agak redup. Kau lihat yang aku tunjuk, kan?” tanya Michael, jarinya menunjuk beberapa bintang yang redup, “dan sebelahnya juga. Ada, kan?”
“Oh, iya, kau benar, Xiao Wei. Mudah-mudahan mereka redup nggak berarti mereka udah tua dan hampir meledak. Untung deh, aku tanya kau,” kata Gisela, “soalnya yang lain pasti nggak nyambung kalau ditanya soal rasi bintang. Terutama Xiang Chen ge.”
“Kau bisa mengandalkan aku.”
“Selalu.”

Gisela merapatkan tubuhnya ke tubuh Michael dan memeluk Michael yang tidur terlentang dengan tangan kanannya. Gisela merasakan jantung Michael berdebar, sama persis dengan debaran di jantungnya.

“Aduh!”
“Xiao Wei, kenapa?”
“Biasa. Pinggangku… agak sakit.”
“Dengar, Xiao Wei, kurasa kau harus ke dokter. Aku benar-benar khawatir kalau penyakitmu kambuh lagi.”
“Kau khawatir padaku?”
“Tentu! Dengan siapa lagi aku pantas khawatir sekarang! Xiao Wei, please… won’t you?”
“Hmm… not right now.”
“Selera makanku udah baik demi kamu. Kau nggak mau melakukan sesuatu demi aku?”

Michael berpikir.

“Ok, but not right now. How if… after I’ve finished shooting my movie?”
“Hm… promised me?”
“I promise. But at that time, you must accompany me.”
“I’ll accompany you until you recover.”
“Mei-Mei, thank you. You really a good girl.”
“Always, for you, I’ll try.”

Michael mencium kening Gisela. Mei-Mei, aku sangat mencintaimu. Aku nggak mau melepaskanmu lagi… tapi bagaimana kalau aku harus melakukannya? Apa aku sanggup? Aku terlalu mencintaimu… sampai aku rela mengorbankan segalanya…

*******

“Xiang Chen! Ming Jun datang, nih!”

Alex sedang tiduran di kamarnya. Ngapain dia datang? Mau menguliahi aku lagi? Alex menyingkirkan buku skenario yang tadi dibacanya dengan kesal. Dia berhasil syuting beberapa adegan dengan baik beberapa hari ini, tapi itu setelah dia menghapalkan dialognya semalam suntuk, tanpa tidur. Alex menuruni tangga dan menuju ruang tamu dengan malas. Nathan duduk di sofa, tersenyum padanya. zhou Mama menyiapkan minuman dan snack di dapur. Alex duduk di sofa di hadapan Nathan.

“Ada apa? Tumben malam-malam begini keluar,” ucap Alex, dingin.
“Kebetulan jalan bareng Xiao Li tadi di dekat sini. Dia lagi belanja di butik di depan, jadi aku mampir ke sini, bawa makan malam untuk Zhou Mama,” balas Nathan, “kau lagi ngapain?”
“Baca skenario.”
“Xiang Chen, tolong dengarkan aku. Kita nggak boleh pecah sebagai LI LIANG. Kau tega ya, menyisakan aku dan Wen Chun berdua aja, berjuang?” tanya Nathan.
“Kan aku nggak bilang aku mau keluar dari LI LIANG. Tapi Xiao Wei yang mau berhenti. Aku akan tetap bersama kalian.”
“Tapi aku nggak mau Xiao Wei keluar dari LI LIANG. Bertiga, kita bukanlah LI LIANG, dan kita nggak solid. Kalau memang Xiao Wei mengundurkan diri,” kata Nathan, “aku juga akan mengundurkan diri.”
“Kau mengancamku? Kau menyalahkan aku atas semua yang dikatakan Xiao Wei?”
“Kau ini cepat sekali naik darah. Dulu kau nggak begini. Aku akan serius melakukannya kalau sampai Xiao Wei mengundurkan diri. Dan aku mau bicara tentang Mei-Mei.”

Alex memutar bola matanya ke atas. Mulai lagi.

“Aku mau memberitahumu satu hal yang kau nggak pernah tahu. Satu hal yang membuat Mei-Mei benar-benar sengsara.”
“Kurasa sekarang nggak lagi. Kan Xiao Wei selalu menemaninya?”

Nathan naik darah. Dia mengeluarkan semua kertas yang disimpannya di kantong plastik kecil yang dibawanya. Kertas itu diletakkannya di meja.

“Kalau kau jadi Mei-Mei, apa perasaanmu?”

Nathan masuk ke dalam rumah, pamit dengan Zhou Mama dan segera pulang. Alex melihat semua kertas itu dengan heran.


Gisela Mai! Menjauh dari kehidupan LI LIANG dan David Wang! Kau menjijikkan seperti kecoa” ini. Ngomong”, hadiahnya COOL, kan? Ini adalah surat saat Mei-Mei menerima kado berisi kecoa waktu ultahnya. Mei-Mei tidak membaca ini, kertas ini diamankan Ming-Ming.

Siapa yang mengizinkan kau main di serial yang sama dengan Alex? Wanita menjijikkan! Kau mesih nggak mengerti amanat kami! Kau tahu kenapa rating serial kalian sempat menyedihkan pada awalnya? Karena kami mem-boikot serial kalian! Kami akan mem-boikot serialmu berikutnya! Kali ini sahabatmu-pun nggak akan bisa menolong!

Hei, Gisela Mai! Aktingmu mengerikan sekali! Semua temanku juga setuju dengan pendapatku, jadi aku kumpulkan semua DVD serialmu yang udah mereka beli, dan aku kembalikan padamu! Mudah-mudahan ini bisa membantumu mengoreksi aktingmu!

Kau pikir karena Alex bilang kau nggak pacaran dengannya, kami percaya begitu saja? Sekali lagi kami tegaskan, kami nggak mau lihat kau dekat dengan Alex, tak peduli apapun urusan kalian! Mati, Gisela! Mati!!! –Ketiga surat ini adalah surat waktu Mei-Mei menerima ancaman serial Memories of The Heart, dan dia juga menerima puluhan DVD serial yang dirusak. Xiao Li mengambil kertas ini dari tong sampah, yang tadinya dibereskan Xiao Wei. Mei-Mei pingsan setelah ini, dan Xiao Wei merawatnya, meskipun pinggangnya sakit. Xiao Li marah sekali padamu, karena kau tidak memahami Mei-Mei. Xiao Li berharap Mei-Mei bisa pacaran dengan Xiao Wei.

GISELA MAI, MATI!!!-Ini surat yang ditemukan Wen Chun beserta sepaket serangga mati di dekat mobil Mei-Mei waktu dia mampir ke rumah kita.

Sekarang kau tahu kan kalau Mei-Mei menderita karena perlakuan fans-mu? Dia berharap, setelah mendapatkan pengakuan darimu, kau bisa dengan tegas bersikap pada mereka yang menyakitinya. Kalau kau masih mau lihat kertas-kertas sejenis, Xiao Li masih menyimpan banyak. Hubungi lagi aku kalau perlu. Oh ya, tambahan satu perilaku keterlaluan lagi yang diterima Mei-Mei: dia pernah dikurung dan disiram dengan air dingin di toilet mall. Xiao Wei menolongnya.

Alex membaca semua kertas itu dengan shock. Aku nggak tahu… aku nggak tahu Mei-Mei… dia… Mei-Mei… apa aku pantas dimaafkan? Atau kau lebih baik bersama Xiao Wei? Aku nggak berguna…

*******

No comments:

Post a Comment